Sukses

Simak Sisi Baik dan Buruk Berteman dengan Bos di Media Sosial

Sebelum berteman dengan bos di media sosial, simak dahulu sisi buruk dan baiknya berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Tidak semua karyawan beruntung bisa memiliki atasan yang baik. Sebagian dari kita mungkin harus kerja di bawah kepemimpinan si “tangan besi”.

Hubungan antara atasan dengan bawahan memang tergantung dari sang atasan. Ada yang sengaja jaga jarak dan benar-benar profesional, ada juga yang santai dan bersahabat. 

Untuk tipe bos yang disebut terakhir, biasanya tak akan sungkan untuk mingle dengan bawahan. Salah satunya melalui media sosial. Lalu bagaimana jika si bos tiba-tiba melayangkan permohonan untuk berteman di dunia maya?

Dikutip dari DuitPintar.com, simak dulu kelebihan dan kekurangan apabila ingin menerima friend request dari atasan berikut ini.

SISI BAIK 

1. Hubungan jadi lebih luwes
Berteman di medsos dengan atasan bisa membuat hubungan kita dengannya jadi lebih luwes. Apalagi jika bos adalah orang yang aktif di medsos. Berbalas komentar pasti lama-kelamaan membuat hubungan jadi lebih akrab.

2. Jadi bisa lebih “membaca” suasana hati si bos
Saat ini medsos tidak hanya berfungsi untuk berekspresi menuangkan pendapat atau cari teman, tapi juga sudah jadi semacam pengganti buku diary, alias tempat curhat. Tidak sedikit pengguna medsos yang sering curhat.
Ketika bos sedang tidak enak hati dan menuangkannya ke dalam akun medsosnya, maka kita pun sudah bisa mengantisipasi ketika bertemu di kantor.

3. Lebih mengenal karakter si bos
Berteman dengan bos di medsos dan mengamati aktivitasnya di dunia maya, kurang lebih bisa membuat kita jadi lebih mengenal lagi kepribadiannya.

Lihat saja postingan seperti apa yang ada timeline-nya, dari situ kita bisa menilai karakter atasan lebih dekat. Misalnya, jika si bos lebih sering share berita-berita politik, kita jadi lebih tahu bagaimana pandangan politiknya.

SISI BURUK 

1. Tidak leluasa berekspresi, terutama mengeluh soal kerjaan
Tidak enaknya berteman dengan bos di medsos pastinya adalah tidak leluasa mengekspresikan diri, terutama saat 

2. Bos jadi lebih tahu kehidupan pribadi kita
Siap-siap si bos jadi tahu segala gerak-gerik kita di medsos. Semua aktivitas kita di luar kantor yang kita posting di akun media sosial bisa jadi direkam dalam memorinya. Dengan kata lain, bos jadi lebih tahu kebiasaan kita di luar kantor.
Sudah siap?

3. Membuka “channel” baru untuk si bos membahas kerjaan
Kalau Anda punya bos yang gila kerja, mungkin dia cenderung membicarakan pekerjaan kapan pun dan di mana pun Anda berada.
Kapan pun si bos mau membahas soal kerjaan atau diskusi soal kerjaan, kita selalu dituntut untuk siap merespon. Baik itu lewat chat, komentar di Facebook , atau bahkan posting di timeline. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.