Sukses

Kenalan dengan 7 Wanita Jebolan Kontes Kecantikan Putri Sulamit

Putri Sulamit, sebuah program pencarian wanita muda yang tak hanya cantik wajahnya, tapi juga hatinya dari seluruh Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Sebuah program pencarian wanita muda yang tak hanya cantik wajahnya, tapi juga hatinya resmi di perkenalkan. Program yang bertajuk Putri Sulamit ini memperkenalkan 7 wanita Indonesia dari berbagai daerah di tanah air. Ketujuh wanita ini diharapkan akan berkembang menjadi wanita yang menginspirasi melalui sebuah program yang diciptakan sendiri di masa depan.

Putri Sulamit "Berarti Lewat Hati" ini dilaksanakan untuk menemukan, membina, dan memberi dukungan penuh pada wanita Indonesia yang memiliki hati mulia untuk meraih impian yang menitikberatkan pada misi sosial.

Tujuh Putri Sulamit tersebut adalah Akwilina Jeni (17) dari Ngabang, A.A. Istri Putri Dwi Jayanti (20) dari Denpasar, Nishada Warih Segara Muncar (21) dari Surakarta, Poppy Indrawati (26) dari Serang, Trya Divinity Malensang (20) dari Manado, Duma Mariana Simanjuntak (20) dari Medan, Yunita Alanda Monim (19) dari Sentani.

Sulamit sendiri diambil dari kisah klasik zaman dahulu kala ketika ada seorang bangsawan yang bertemu dengan seorang wanita petani anggur pekerja keras, terlihat cerdas, dan menarik. Ternyata wanita tersebut bernama Sulamit. Oleh karena itu, program Putri Sulamit ini muncul.

Berbeda dengan kontes kecantikan pada umumnya, di mana para wanita bisa mendaftar dan berkompetisi, program ini justru memiliki sebuah tim khusus untuk menemukan para wanita muda ke beberapa daerah di Indonesia.

"Kecantikan wanita Indonesia itu sangat beragam, kami tidak melihat dari tampilan fisik saja. kita mengedepankan para wanita yang cantik hatinya karena kemudian akan terpancar dari parasnya. Kami menemukan banyak wanita, namun 7 pribadi ini yang paling menonjol sejauh ini," kata Lisa Sanusi, Founder program Putri Sulamit.

Para Putri Sulamit sudah dikarantina selama 14 hari di Jakarta pada Desember 2016 lalu. Sepanjang masa karantina, beberapa staf ahli dari Sulamit membantu mereka untuk mengembangkan potensi diri melalui kelas-kelas bimbingan, persentasi, kepribadian, dan penampilan.

Pada Minggu (30/4/2017) salah seorang Putri Sulamit asal Bali, A. A Istri Putri Dwi Jayanti yang akrab dipanggil Gektri menggelar sebuah event sosial yang bertajuk "Deaf Talk". Acara yang diadakan di Taman Jepun, Bali ini mengundang beberapa anak tuna rungu dari komunitas Deaf Talk Bali dengan tujuan untuk menyemangati mereka agar dapat tetap terus berkarya meski dalam keterbatasan.

"Gektri sendiri yang memunculkan ide program ini. Ia juga yang menyampaikan kepada kami mengenai rasa pedulinya terhadap anak-anak dan remaja tuna rungu di Bali. Kami memberi tantangan pada Gektri untuk mewujudkannya sebagai langkah awal agar dia lebih percaya diri melanjutkan kegiatan yang sama di masa depan dengan skala yang lebih lagi," tutup Lisa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.