Sukses

Fenomena Pacar Sewaan untuk Melewati Tahun Baru Imlek di Beijing

Ada fenomena menarik saat perayaan Imlek di Beijing, banyak orang mencari pasangan sewaan untuk diajak makan bersama dan liburan.

Liputan6.com, Jakarta Banyak tradisi menarik saat perayaan Imlek di berbagai negara. Namun tidak ada yang semenarik tradisi anak muda di Beijing. Saat Imlek banyak dari mereka mencari pacar sewaan yang bisa diajak makan dan liburan bersama.

Fenomena tersebut bukan tanpa sebab, seperti dilansir dari nytimes.com, Jumat (27/1/2017), di Tiongkok masyarakat yang berusia 20 dan awal 30-an harus bergabung bersama dengan keluarga mereka untuk liburan. Tidak hanya itu, momen ini juga diikuti ketakutan akan cita-cita para orang tua yang memastikan garis keturunannya. Dengan sopan menanggung omelan orang tua yang usil dan terus bertanya mengapa mereka belum menikah, menetap, dan melahirkan keturunan.

Inilah yang kemudian membuat masyarakat muda Tionghoa di Beijing melakukan sedikit tipuan, terinspirasi dari teknologi yang telah begitu maju. Dalam beberapa tahun terakhir, ribuan iklan tentang pacar sewaan telah muncul di berbagai situs kencan. Anak-anak muda muda mulai beralih ke internet untuk menyewa pacar palsu atau sewaan, menipu keluarga mereka yang memiliki kecemasan tinggi.

"Banyak anak mudah yang sangat sibuk dengan pekerjaan dan studi mereka, sehingga lingkungan sosial mereka pun terbatas. Tidak heran jika sulit menemukan pacar yang baik," papar Su Fei, mahasiswa kedokteran di Shanghai melalui situsnya.

Di daerah pedesaan, jika ada seorang gadis yang berhasil membawa pulang seorang pria untuk melewati Imlek bersama sebelum usianya mencapai 25, maka keluarganya aman. Sebaliknya, jika seorang gadis tetap sendiri di usia 20-an, maka orang-orang akan berpikir bahwa ia tidak normal atau memiliki penyakit, sehingga tidak bisa menikah.

Banyak orang Tionghoa melihat fenomena ini sebagai pelanggaran terhadap nilai-nilai yang suci, sedangkan tidak sedikit yang melihatnya sebagai bukti bahwa moral kuno tetap berjalan relevan di Tiongkok yang kontemporer.

"Tradisi Tionghoa masih memainkan peran dalam kehidupan masyarakat. Selain itu juga menunjukkan bahwa generasi muda kita cerdas, menggunakan kapitalisme untuk memecah masalah utama yang dihadapi masyarakat dan budaya," papar Zhao Xudong, dekan Sociology Department, China Agriculture University, Beijing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini