Sukses

Tampil Nyentrik, Fahrani Terinspirasi Suku Dayak?

Suku Dayak menganggap tato bukan hanya sekadar seni merajah tubuh, di dalamnya juga terdapat berbagai simbol dan pemaknaan yang dalam.

Liputan6.com, Jakarta Mengawali kariernya sebagai model, Fahrani sebenarnya memiliki segudang prestasi yang memukau. Saat usianya baru menginjak 15 tahun, dara cantik bernama lengkap Fahrani Pawaka Empel ini didapuk menjadi perwakilan Indonesia untuk agensi model terbesar dunia, Elite Model Look yang berbasis di New York.

Namun demikian, penampilan Fahrani sangat berbeda saat ini. Dirinya nampak edgy dengan piercing dan tato di sekujur tubuhnya. Rambutnya yang dahulu panjang semampai kini menjadi botak. Dilihat dari penampilannya, Fahrani seperti terinpirasi pada tampilan masyarakat suku Dayak. Ada beberapa hal yang membuktikan itu.

Forum Liputan6

Dalam akun Instagramnya @Favelapunk, Fahrani mengunduh gambar diri tengah memakai kerangkeng leher atau kalung lilitan. Dalam tradisi masyarakat Dayak, pemakaian lilitan leher bukan sekadar menunjukkan kecantikan, namun juga dianggap untuk membangun daya tarik kepada lawan jenis. Tak hanya itu, Suku Dayak juga percaya, penggunaan kerangkeng leher menyimbolkan perempuan sebagai seekor naga yang dianggap kuat dan suci.

 

• Portrait by @waldschuetz for @iampatrickmason •

A photo posted by Fahrani Pawaka Empel (@favelapunk) on

Tampilan Fahrani yang terinspirasi eksotika suku Dayak juga dapat dilihat dari gambar tato yang ada di sekujur tubuhnya. Seperti tato gajah di bagian leher, dan tato tribal atau berbagai motif di bagian leher dan pergelangan tangan.

 

Tato bagi masyarakat Suku Dayak secara filosofis dianggap sebagai lentera penerang mencapai surga. Lebih dari sekadar simbol “berandalan” seperti yang saat ini diidentikan pada orang bertato, Suku Dayak percaya tato merupakan bagian dari spiritualitas yang bukan hanya sekadar seni merajah tubuh. Dalam tradisi Suku Dayak, motif tato, warnanya, dan dimana tato tersebut dibuat pada bagian tubuh memiliki simbol-simbol dan pemaknaan tersendiri.

 

#TBT

A photo posted by Fahrani Pawaka Empel (@favelapunk) on

Pada suku Dayak Bahau misalnya, seperti yang dikutip dari penelitian Marcellina Eka tahun 2013 tentang tato dalam tradisi Dayak Bahau, Jumat (24/6/2016), memiliki tato di bagian paha bagi perempuan status sosialnya sangat tinggi. Tato bergambar binatang seperti kepala anjing, naga, dan gajah juga memiliki makna yang dalam. Anjing melambangkan kesetiaan, naga kesucian, sedangkan gajah menyimbolkan kecerdasan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini