Sukses

Flores Timur Kembangkan Potensi Wisata Bawah Laut

Pemerintah Kabupaten Flores Timur saat melakukan riset untuk mengembangkan potensi wisata bawah lautnya

Liputan6.com, Kupang Pemerintah Kabupaten Flores Timur saat melakukan riset untuk mengembangkan potensi wisata bawah lautnya. Hal ini dilakukan demi mendorong peningkatan potensi pariwisata di daerah itu.

"Kita sudah mulai mengembangkan potensi pariwisata kita. Karena selama ini hanya ada prosesi Semana Santa menjadi daya tarik wisatawan ke daerah ini," kata Bupati Flores Timur, Yoseph Herin kepada Antara di Kupang, Rabu (30/3/2016).

Dirinya menjelaskan sejumlah ahli saat ini sedang melakukan riset dan melakukan foto bawah laut untuk mencari lokasi bawah laut yang indah dan cocok untuk mengembangkan wisata bahari di daerah itu.

Menurut dia, beberapa daerah laut di sekitaran perairan Flores Timur saat ini sudah ada hasil fotonya, namun para peneliti masih mencari lagi lokasi yang bagus agar wisata bahari di Flores Timur dapat dikenal oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

"Sudah ada beberapa foto yang sudah ditunjukan kepada saya, tetapi belum bisa dipublikasikan, karena masih terus lakukan penelitian di beberapa laut di sekitaran pulau Solor, Adonara, dan daratan Pulau Flores yang berada dalam perairan Flores Timur," tuturnya.

Untuk melakukan penelitian di bawah laut itu, pemerintah daerah Flores Timur dan pihak swasta bekerja sama untuk mencari titik-titik wisata di daerah itu.

Selain wisata bawah lautnya yang sedang diteliti, pihaknya juga akan mengembangkan wisata menangkap ikan di wilayah perairan kabupaten yang dikenal dengan Prosesi Semana Santanya itu.

"Untuk semua daerah di NTT Flores Timur adalah daerah yang memiliki kapal Polin line (kapal penangkap ikan tuna) paling banyak, karena potensi perikanan di daerah ini sangat melimpah, sampai-sampai sejumlah perusahaan swasta daerah negara lain membangun pabrik ikan di sini," ungkap Yoseph.

Ia mengatakan penangkapan ikan tuna itu dapat dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata bahari karena sistem penangkapan tuna nelayan-nelayan di kabupaten itu masih menggunakan alat tangkap tradisional yang teknik penangkapannya sangat unik.

"Jadi, penangkapannya tidak pake umpan dan hanya tinggal tarik saja dan langsung dapat. Banyak video yang telah diunggah ke Youtube dan di sana bisa kita lihat bagaimana cara mereka menangkapnya," tambahnya.

Yoseph menegaskan, masih banyak wisata bahari yang bisa dikembangkan di daerah ini. Tinggal bagaimana dinas-dinas yang berkaitan bisa mengembangkan potensi yang ada menjadi sebuah wisata bahari yang menarik wisatawan. (Kornelis Kaha)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.