Sukses

Terobsesi Menjadi Orang Buta, Wanita Ini Melakukan Hal Nekat

Terobsesi menjadi orang buta sejak kecil, wanita ini mewujudkan ambisinya dengan beragam cara. Berikut ini salah satunya.

Liputan6.com, Jakarta Wanita bernama Jewel Shuping, 30 tahun, ini lahir dalam keadaan normal dengan paras dan kondisi fisik sempurna. Namun, tak ada yang menyangka bahwa Jewel mempunyai obsesi untuk menjadi buta sejak masih kecil.

Seperti dilansir dari TheSun.co.uk pada Senin (21/3/2016), Jewel berfantasi waktu masih kecil menjadi orang buta saat berjalan di sekitar rumah pada malam hari ketika listrik sedang padam. Jewel melakukan berbagai cara untuk mewujudkan obsesinya tersebut. Salah satunya dengan melihat matahari secara langsung dan lama agar matanya rusak pada usia enam tahun.Obsesi menjadi orang buta sudah ada sejak Jewel Shuping masih kecil (sumber. Thesun.co.uk)

Pada usia 18 tahun, Jewel sudah sering mengenakan kacamata hitam dan belajar menggunakan tongkat sambil berpura-pura menjadi orang buta. Tak hanya itu saja, Jewel bahkan sudah mahir membaca dengan huruf braille ketika berusia 20 tahun.

Menurut para ahli yang memeriksanya, Jewel menderita Body Integrity Identity Disorder (BIID) atau kelainan tubuh berintegrasi. Penyakit mental tersebut membuat orang dengan badan sehat malah percaya harus ada bagian dari tubuhnya yang dinonaktifkan.

Sampai pada usianya ke-23, ia mewujudkan ambisinya menjadi orang buta setelah berkali-kali mendatangi psikolog yang tak ingin disebutkan namanya. Jewel menyadari bahwa tak akan ada dokter yang mau membutakan mata pasiennya.

Jewel Shuping, 30 tahun, yang kini sudah bahagia dengan kondisinya yang buta (sumber. Thesun.co.uk)

Ia dan psikolog tersebut memilih berbagai metode untuk membutakan matanya agar tidak terlalu menyakitkan. Jewel pun memilih metode meneteskan cairan pembersih karat dan lemak pada perabotan rumah untuk mewujudkan obsesinya tersebut. Hal itu dilakukannya bersama psikolog tersebut di Chicago.

Jewel mengatakan ketika orang lain melihat kebutaan sebagai bagian dari cacat, ia malah memandangnya hal itu merupakan simbol kebebasan dan kekuatan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini