Sukses

Penyebab Utama Makanan di Pesawat Terasa Kurang Nikmat

Sebagian besar orang menganggap bahwa makanan di pesawat kurang nikmat dan tak menggugah selera. Beirkut alasannya.

Liputan6.com, Jakarta Saat Anda berada dalam perjalanan jarak jauh di dalam pesawat, pihak maskapai akan menawarkan makanan sebagai bentuk pelayanannya. Namun, sebagian orang mungkin berpendapat bahwa makanan yang ditawarkan biasanya kurang nikmat dan bahkan tidak menggugah selera.

Makanan di pesawat memang jarang mendapatkan gelar lezat, tetapi malah cenderung dianggap memiliki rasa yang tidak enak. Rasa tidak enak tersebut bisa jadi bukan disebabkan oleh makanan yang disediakan, tetapi karena Anda sendiri atau pihak maskapai.

Seperti dilansir dari Huffington Post, pada Kamis (19/11), penelitian terbaru yang dilakukan Universitas Cornell dan dipublikasikan di Journal of Experimental Psychology menemukan bahwa, suara keras dalam kabin berpengaruh pada rasa makanan. Suara mesin pesawat dan merambat ke kabin dan memperngaruhi persepsi Anda tentang rasa dari makanan yang disajikan.

Penelitian tersebut dilakukan pada 48 peserta yang menjadi sampel. Dimana mereka ditempatkan dalam dua ruangan berbeda. Ruangan pertama dengan situasi yang tenang tanpa adanya suara dan getaran mesin pesawat ,dan ruangan kedua seperti dalam kabin pesawat sesungguhnya.

Dari percobaan yang dilakukan Robin Dando, asisten profesor di departemen Universitas Cornell menyimpulkan bahwa dalam kabin pesawat, kemampuan seseorang untuk merasakan manis dan gurih dalam makanan akan berkurang 10 sampai 15 persen. Uniknya, jus tomat yang disajikan pada kabin pesawat jauh lebih nikmat sehingga pada tahun 2008, staf Maskapai Lufthansa asal Jerman melihat penumpang meminumnya seperti bir.

Selain itu, faktor lainnya yang menyebabkan terjadinya penurunan persepsi rasa tersebut disebabkan karena pada ketinggian 30.000 kaki, udara kabin yang kering membuat lendir hidung menguap. Dalam penelitian yang dilakukan 2010 tersebut, menguapnya lendir hidung mematikan selera makan Anda.

 

Sumber. Huffington Post

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.