Siapa saja Insan Fesyen yang Masuk Daftar Miliarder Forbes 2015?

Liputan6.com, Jakarta Daftar milyarder dunia ke-29 dari majalah Forbes sudah dirilis secara online pada 2 Maret 2015. Situs berita fesyen Women’s Wear Daily, seperti dilansir pada Jumat (13/3/2015), menyebut bahwa dari daftar itu dapat dilihat bahwa dunia fesyen merupakan salah satu sektor yang menggiurkan.

Amancio Ortega pengusaha fesyen Spanyol pendiri grup Inditex, di mana brand Zara, Pull & Bear, Massimo Dutti, Stradivarius bernaung, berada di urutan ke-4 daftar itu dengan total kekayaan sebesar US$ 64,5 miliar (Di urutan pertama ialah pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates dengan total kekayaan sebesar US$ 79,2 miliar). Bernard Arnault si pemilik LVMH dimana segudang label fesyen mewah berada, seperti Celine, Dior, Emilio Pucci, Fendi, Givenchy, Kenzo, Marc Jacobs, Loewe, Louis Vuitton, Bulgari, Hublot, Tag Heuer, dan lain sebagainya, bertengger di urutan ke-13 dengan total kekayaan sebesar US$ 37,2 miliar.

Posisi ke-65 diisi oleh Francois Pinault dengan pundi-pundi sebesar US$ 14,9 miliar. Pinault merupakan pendiri grup Kering. Grup usaha itu terdiri dari bisnis-bisnis merek fesyen eksklusif seperti Alexander McQueen, Balenciaga, Bottega Veneta, Gucci, Saint Laurent, Stella McCartney, Puma, Volcom, dan lain sebagainya. Pendiri grup usaha fesyen Richemont, Johann Rupert, dengan kekayaan sebesar US$ 7,4 miliar duduk di posisi ke-179. Di bawah bendera grup usaha ini adalah Cartier, Chloe, Montblanc, Net-a-Porter, dan lain sebagainya.

Phil Knight yang merupakan pendiri Nike berada di urutan ke-35 dengan total kekayaan sebesar US$ 21,5 miliar. Pemilik Revlon, Ronald Perelman, dengan kekayaan US$ 14,5 miliar berada di urutan ke-69. Leonard Lauder, anak dari Estee Lauder yang menjabat sebagai pemimpin perusahaan kosmetik Estee Lauder, menduduki posisi ke-137 dengan US$ 9,1 miliar. Desainer Amerika Ralph Lauren dengan US$ 7 miliar menempati posisi ke-193. Status miliarder juga disandang oleh desainer Tory Burch dengan pundi kekayaan berisi US$ 1 miliar.

Forbes mengatakan bahwa fesyen dan ritel merupakan bidang yang berada di urutan ke-4 dalam hal miliarder, berada di belakang bidang investasi, teknologi, dan makanan. Di beberapa negara seperti Prancis, Inggris, Italia, Sapnyol, Swedia, dan Jerman, dunia fesyen dan ritel menjadi penggerak utama kekayaan. Mengenai hal ini, asisten Managing Editor Forbes, Luisa Kroll, mengatakan “Eropa tidak mengikuti ritme perkembangan Asia namun satu area di mana Eropa memimpin ialah bahwa mereka merupakan tastemaker.”