Sukses

Fesyen Paris Ternyata juga Dibentuk oleh Para Imigran

Sebuah pameran bertajuk `Fashion Mix` dari Museum Sejarah Imigrasi menunjukkan bahwa fesyen paris dibentuk juga oleh orang-orang non Prancis

Liputan6.com, Paris It’s not that full of French inggredients which compose the Parisian Fashion. Hal ini penting untuk disadari kala berbicara tentang dunia fesyen Paris yang begitu melegenda. Di dalamnya, Anda bisa menemukan darah Jerman, Inggris, Spanyol, dan lain sebagainya yang menyumbang kontribusi penting dalam pembentukan fesyen Paris.

Untuk merayakan keberagaman dalam dunia fesyen Paris, Museum Sejarah Imigrasi di kota itu menghadirkan sebuah pameran bertajuk `Fashion Mix`. Pameran ini ditujukan untuk memberi penghargaan bagi orang-orang non-Prancis yang telah turut serta menjadikan Paris sebagai ibukota fesyen dunia.

Beberapa figur yang diangkat dalam pameran ini berasal dari Jepang. Mereka adalah Kenzo Takada, Issey Miyake, Yohji Yamamoto, dan Rei Kawakubo. Satu nama besar yang ada di pameran ini adalah desainer Karl Lagerfeld.

Karl Lagerfeld merupakan desainer berdarah Jerman. Kontribusi Lagerfeld pada dunia fesyen Paris jelas tak bisa disisihkan. Sudah hampir 60 tahun, Lagerfeld berkarya untuk dunia fesyen Paris. Pada awalnya Lagerfeld menjadi asisten desainer Pierre Balmain pada tahun 1955. Sejak tahun 1983, Lagerfeld mengurus rumah model Chanel sebagai Creative Director.

Seperti dilansir dari situs berita Wall Street Journal pada Senin (5/1/2015), pameran `Fashion Mix` dari Museum Sejarah Imigrasi, Paris, berlangsung sejak 9 Desember 2014 dan akan berlangsung hingga 31 Mei 2015.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini