Sukses

Cegah Kebakaran dengan MCB Schneider Electric

MCB berguna mencegah terjadinya kebakaran akibat hubungan arus pendek dan beban listrik. Jangan sembarang pilih MCB!

Liputan6.com, Jakarta Saat terjadi pemadaman listrik bergilir, Anda mungkin merasa sangat kesal karena tak dapat melakukan berbagai aktivitas dengan alat-alat yang dijalankan dengan listrik. Dari hal ini jelas terlihat bahwa kehidupan kita sekarang sulit dilepaskan dengan pemanfaatan arus listrik.

Berterima kasihlah pada Michael Faraday, Thomas Edison, dan banyak ilmuwan listrik lain yang berkontribusi pada perubahan wajah dunia yang lebih canggih. Ilmu tentang listrik bukan hanya memicu revolusi industri tapi juga revolusi budaya.

Kembali ke pembahasan sehari-hari tentang listrik, bukan hanya manfaatnya saja yang perlu dibicarakan. Dikutip dari data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, diketahui bahwa dari 1.475 kasus kebakaran yang terjadi di Jakarta pada tahun 2013, sebanyak 699 kasus diakibatkan oleh hubungan arus pendek listrik.

Atas adanya risiko terjadinya hubungan arus pendek, alat yang disebut Mini Circuit Breaker (MCB) menjadi kebutuhan bagi pengguna jaringan listrik. Selain berfungsi untuk memutus aliran listrik saat terjadi hubungan arus pendek, MCB juga berfungsi untuk memutus aliran listrik bila terjadi beban listrik berlebih.

Melihat pentingnya fungsi MCB ini, Anda tak boleh sembarang memilih produk MCB yang hendak digunakan. MCB Schneider Electric adalah produk yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Jika ingin menggunakan produk ini, sebaiknya Anda membelinya di toko resmi Schneider Electric.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Teknisi Listrik Terlatih

Teknisi Listrik Terlatih

Selain memilih produk berkualitas, hal lain terkait listrik yang perlu Anda perhatikan adalah teknisi listrik itu sendiri. Dibutuhkan seorang teknisi listrik yang handal untuk dapat memasang MCB secara tepat.


Sebagai bentuk kepedulian akan hal ini, sejak tahun 2012, Schneider Electric bekerja sama dengan Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI) memberikan pelatihan bagi para teknisi listrik.

Sudah lebih dari 8.000 teknisi listrik dari seluruh Indonesia yang dilatih oleh tim ahli Schneider Electric. Sejak tahun 2013, para teknisi listrik terlatih itu tergabung dalam Install team Club Schneider Indonesia.


Jika Anda membutuhkan jasa teknisi listrik terlatih, Anda dapat membuka situs resmi Schneider Indonesia, yakni www.schneider-electric.co.id.

3 dari 3 halaman

Tips Aman Meninggalkan Rumah saat Mudik Lebaran

Tips Aman Meninggalkan Rumah saat Mudik Lebaran


Salah satu teknisi listrik yang tergabung dalam Install Team Club adalah Ismail Mubarokah yang hadir pada acara ramah tamah Schneider Electric, Selasa (1/7/2014), di Hotel Shangri-La. Acara ini dihadiri pula oleh Yola Riana Effendi (Retail Product Manager Schneider Electric Indonesia) dan Hery Saputra (Marketing Manager Retail Business Unit Schneider Electric Indonesia).

Diwawancara setelah acara selesai, Ismail Mubarokah memberi tips mudik lebaran terkait listrik di rumah. Berikut ini adalah hal-hal terkait listrik rumah Anda yang perlu diperhatikan sebelum meninggalkannya untuk mudik lebaran.

  1. Untuk alat-alat yang tak perlu stand-by 24 jam, misalnya TV, AC, dispenser dan lainnya, sebaiknya dilepaskan dari stop kontak.
  2. Untuk alat-alat yang perlu stand-by 24 jam, misalnya kulkas, sebaiknya stop kontak yang terhubung tak digunakan untuk beberapa peralatan.
  3. Hidupkan hanya lampu yang benar-benar diperlukan, misalnya lampu depan rumah.
  4. Jika saat tiba kembali di rumah ditemukan MCB telah memutus arus listrik, maka panggilah teknisi listrik terlatih untuk memeriksa apa penyebab terputusnya arus listrik oleh MCB tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini