Sukses

Ayumi Putri Sasaki, Wakili Jatim untuk Paskibraka di Istana Negara

Putri asal Banyuwangi ini terpilih mewakili Jawa Timur ke Istana Negara.

Liputan6.com, Banyuwangi - Ayumi Putri Sasaki, pelajar SMAN 2 Taruna Bhayangkara asal Banyuwangi terpilih mewakili Provinsi Jawa Timur di tingkat nasional sebagai anggota Paskibraka Nasional.

Siswi berprestasi itu kemudian diundang untuk bertemu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, pertemuan itu sebagai bentuk dukungan serta support Pemkab Banyuwangi kepada Ayumi yang akan bertugas sebagai Paskibraka Nasional pada HUT RI ke-77 di Istana Negara.

Bupati Ipuk mengungkapkan kebanggannya atas prestasi yang diraih pelajar kelas 2 SMA tersebut, sehingga bisa membawa nama baik keluarga dan Banyuwangi.

"Alhamdulillah, kita semua patut berbangga atas prestasi Ayumi. Dia berhasil menjadi yang terbaik di Jatim. Saya berharap, dengan tugas baru Ayumi, bisa membawa nama baik Provinsi Jatim bahkan Kabupaten Banyuwangi di kancah nasional sebagai petugas Paskibraka di HUT RI nanti," ungkapnya.

Kemudian Ipuk juga memberikan dukungannya kepada Ayumi sebagai calon paskibraka nasional dan bisa menjadi contoh bagi banyak pelajar di Banyuwangi agar terus mencetak prestasinya.

"Semangat untuk Ayumi, terima kasih telah membawa nama baik Banyuwangi. Jaga kesehatan dan berikan contoh baik dengan membawa banyak prestasi," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Merasa Tertantang

Sementara itu, Ayumi mengaku tidak menyangka langkahnya bisa sejauh ini. Awalnya, dia mengikuti seleksi paskibraka ini hanya mematok target hingga level provinsi saja.

"Ternyata, setelah seleksi tahap demi tahap dari level sekolah yang saya jalani, akhirnya membawa saya lolos jadi paskibraka nasional. Sungguh tidak menyangka, karena awalnya target cuman di provinsi," kata gadis dengan tinggi badan 169 centi meter tersebut.

Meski tidak pernah bertugas sebagai paskibraka ini, gadis ini mengaku tertantang saat mendapat info tentang seleksi paskibraka. Ditambahkannya, seleksi paskibraka yang diikuti ini sangatlah ketat.

Tidak hanya tes akademik, namun ketahanan tubuh juga menjadi penilaian utama untuk bisa lolos menjadi paskibraka ini.

"Saya bersyukur karena selama di sekolah taruna ini fisik saya juga tertempa. Sehingga ini menjadi bekal kemarin," ungkapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.