Sukses

Refleksi Lebaran 2022, Muhammad Farhan : Polemik Minyak Goreng Hingga G20

Keputusan pemerintah memperbolehkan mudik ke kampung halaman setelah melewati masa pandemi dan terpaan ekonomi

Liputan6.com, Jakarta Mudik Lebaran 2022 menjadi momen spesial bagi masyarakat setelah dua tahun lamanya tidak diperbolehkan secara resmi oleh pemerintah imbas covid-19.

Bahkan, keputusan pemerintah memperbolehkan mudik ke kampung halaman setelah melewati masa sulit oleh pandemi covid-19 dan terpaan ekonomi salah satunya kenaikan harga minyak goreng di luar kewajaran.

Anggota DPR RI Muhammad Farhan menilai, keputusan pemerintah membolehkan mudik lebaran membutuhkan waktu lama. Berbagai pertimbangan dilakukan terutama kondisi covid-19.

Sementara itu di tengah pandemi covid-19 polemik minyak goreng membuat masyarakat panik. 

"Dalam proses politik di DPR RI bersama Menteri Perdagangan, tetapi dalam saat yang bersamaan bagi kita yang terpenting pasokan ada dulu, maka kemudian saya membantu masyarakat untuk memenuhi pasokan kebutuhan minyak goreng," ujar Farhan dalam kunjungan kerjanya, Minggu 1 Mei 2022.

Terkait penyetopan ekspor minyak goreng ke luar negeri, Muhammad Farhan mengatakan dirinya bukan ahlinya. Namun kondisi tersebut menjadi sebuah shock therapy.

"Karena kalau terjadi larangan ekspor minyak goreng, maka harga kelapa sawit di tingkat petani akan jatuh, maka petani kelas menengah semuanya akan teriak, dan itu jangan sampai terjadi, maka shock therapy maksimal dua minggu," tambahnya.

 

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

G20

Pada kesempatan yang sama Muhammad Farhan juga menyinggung soal posisi Indonesia dalam perang Rusia - Ukraina. Pada Kamis, 28 April 2022 yang lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke KTT G20, November 2022 di Bali. 

Langkah tersebut pun dipuji oleh Muhammad Farhan sebagai anggota Komisi 1.

"Pak Jokowi sudah menunjukkan kualitas seorang pemimpin dunia. Beliau mampu menjembatani komunikasi antara pihak-pihak yang berkonflik dengan kepentingan masing-masing. Dan beliau berhasil memastikan kesediaan Putin untuk hadir, sementara pada saat bersamaan mengundang Zelensky untuk hadir juga, bukti kualitas dunia dari Jokowi," tambahnya.

Legislator NasDem itu berharap KTT G20 di Bali bisa menjadi ajang mendamaikan dan menyelesaikan konflik negara-negara besar di dunia. Termasuk konflik antara Rusai dan Ukraina. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.