Sukses

Ironi PSK Pasuruan yang Terpaksa Buang Bayinya Karena tak Tahu siapa Bapaknya

Selain itu dia mengaku tak mampu untuk membiayai hidup bayi yang dilahirkannya tersebut.

Liputan6.com, Pasuruan - Polres Pasuruan akhirnya berhasil mengungkap kasus penemuan bayi baru lahir di Sungai Rejoso, Kecamatan Grati yang terjadi pada Jumat (27/3/2022). Pelakunya tak lain adalah ibu kandung dari bayi malang itu sendiri.

Kapolres Pasuruan, AKBP Raden M Jauhari mengatakan bahwa pelakunya adalah FKN. Wanita cantik berusia 25 tahun itu merupakan warga Desa Kedawung Wetan, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan.

"Dari penyelidian dan olah TKP, kita berhasil mengungkap kasus ini," kata Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Raden M Jauhari, Jumat (22/4/2022).

Selama ini, lanjut Jauhari, FKN menyembunyikan kehamilannya dengan cara menggunakan pakaian longgar. Dia juga sama sekali tak pernah pergi memeriksakan kandungannya ke rumah sakit agar tak ada warga yang curiga. 

"Jadi tersangka menutupi dengan pakaian longgar sehingga orang lain tidak curiga kalau dia hamil," kata Jauhari. 

Pada saat dia merasa sudah saatnya untuk melahirkan, FKN mendatangi sebuah bangunan yang berada di sekitar sungai untuk melahirkan seorang diri. Belakangan bangunan itu diketahu merupakan bangunan Bank Sampah milik pemerintah setempat.

"Di sana dia melahirkan sendiri tanpa bantuan oranglain, saat bayinya keluar kemungkinan masih hidup tapi karena ditinggal begitu saja makanya mati. Setelah itu baru dibuang ke sungai," jelas Raden.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Tahu Siapa Ayahnya

Dari hasil pemeriksaan mendalam, terungkap bahwa FKN ini adalah seorang janda dengan dua anak. Ia pun sehari-sehari bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) demi keberlangsungan hidupnya dan dua anaknya.

"Jadi sehari-hari dia ini bekerja sebagai PSK," sebut Jauhari. 

Ia pun memutuskan untuk membunuh bayinya tersebut lantaran dia tak tahu siapa ayah dari bayi yang dikandungnya. Selain itu dia merasa tak sanggup untuk membiayai hidup jika anaknya harus bertambah. 

"Jadi dengan kehamilannya ini, tersangka merasa tidak mampu untuk membesarkan bayinya nanti. Kemudian tidak tahu siapa bapaknya," sebut Jauhari.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.