Sukses

Viral Ajaran Sesat di Situbondo, Boleh Merokok dan Bersanggama saat Puasa

Polisi pun tengah menyelidiki video viral ceramah yang berisi ajaran sesat tersebut.

Liputan6.com, Situbondo - Sebuah video ajaran sesat berdurasi 4 menit 50 detik viral di berbagai platform media sosial sejak beberapa hari terakhir. Video yang diduga terjadi di Situbondo itu menunjukkan ceramah seorang kiai yang disebut bernama Syarif di sebuah tempat ibadah dengan isi ceramah yang tak lazim. 

Dalam ceramahnya, kiai Syarif mengatakan bahwa umat islam diperbolehkan merokok di siang hari saat bulan Ramadhan karena rokok itu tidak mengenyangkan. Tak hanya itu, pasangan suami istri juga diperbolehkan berhubungan badan saat siang hari saat sedang berpuasa. 

"Sekali lagi, saudara-saudara itu diperbolehkan merokok di siang hari saat puasa, karenan rokok itu tidak mengenyangkan. Dan sekali lagi, bagi suami istri diperbolehkan berhubungan di siang hari, asalkan jangan berhubungan dengan istri orang," kata kiai Syarif dalam ceramahnya di hadapan sejumlah jemaah dalam video tersebut yang dikutip Liputan6.com, Selasa (12/4/2022) malam. 

Dia bahkan menjamin seluruh jemaahnya masuk surga asal mereka mau mengikuti ajarannya. Selain itu dia juga menyebut dirinya sebagai kiai yang setingkat lebih tinggi kedekatannya dengan Tuhan. 

"Kalau anda, kalian semua mau ikut dengan saya, dijamin masuk surga. Karena saya ini adalah kiai yang makrifat," lanjutnya. 

Sejumlah jemaah kemudian bertanya kepada kiai Syarif tentang dalil dari semua ucapannya. Namun bukannya memberikan penjelaskan, kiai Syarif malah mencak-mencak saat salah seorang jemaah membantahnya. 

"Kamu ini siapa, kok mau menggurui saya. Saya ini kiai yang sudah makrifat. Kamu tidak diundang ke sini," jelasnya. 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diselidiki Polisi

Kapolres Situbondo, AKBP Andi Sinjaya mengaku bahwa pihaknya tengah menyelidiki viralnya video tersebut. Dia pun telah menurunkan tm untuk menyelidiki isi video itu. 

"Iya sudah kami lihat. Dalam video tersebut memang disebutkan bahwa kejadiannya di Situbondo. Tapi masih akan kami selidiki dulu," kata Sinjaya, Selasa (12/4/2022). 

 

Simak juga video pilihan berikit ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.