Sukses

Bahan Pokok di Probolinggo Diklaim Aman Jelang Ramadan Meski Harga Naik

Ketersediaan bahan pokok di Kota Probolinggo diklaim aman menjelang Ramadan.

Liputan6.com, Probolinggo - Ketersediaan bahan pokok di Kota Probolinggo diklaim aman menjelang Ramadan. Meski demikian sejumlah bahan pokok di kota itu mulai merangkak naik.

"Kami memprioritaskan pengendalian harga serta ketersediaan kebutuhan pokok, khususnya sembako menjelang bulan Ramadhan 1443 Hijriah," kata Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, Kamis (24/3/2022).

Menurutnya, menjelang bulan Ramadan harga kebutuhan bahan pokok mulai merangkak naik dan ditambah juga kebutuhan masyarakat di bulan tersebut mengalami kenaikan.

"Saya berharap kenaikan harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional Kota Probolinggo masih dalam batas yang wajar, sehingga tidak memberatkan masyarakat," tuturnya.

Ia juga mengimbau agar ketersediaan bahan pokok tercukupi dan tidak terjadi kelangkaan seperti minyak goreng subsidi (curah) yang masih terbatas di pasaran dan minyak goreng kemasan yang banyak tersedia, namun harganya mahal sesuai dengan skema harga pasar.

"Saya meminta Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) berkoordinasi dengan instansi terkait agar terus menjaga dan mengendalikan stabilitas harga serta ketersediaan kebutuhan pokok, khususnya bahan pokok," katanya.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaga Ketertiban Saat Ramadan

Wali kota juga meminta dilakukan pemantauan secara rutin ke pasar tradisional untuk memastikan pasokan tetap terjaga dan melakukan langkah-langkah antisipasi apabila diperlukan.

"Sehingga tidak terjadi kelangkaan kebutuhan pokok dan lonjakan harga yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat," ujarnya.

Selain itu, lanjut Habib Hadi, muncul pedagang kaki lima dadakan di beberapa trotoar jalan yakni di sekitar jalan Pahlawan, Cokroaminoto, Mastrip dan beberapa ruas jalan lainnya, sehingga perlu diatur agar tidak menimbulkan kemacetan yang dapat merugikan pengguna jalan.

"Kami juga mengingatkan bagi pengusaha jasa makanan dan minuman yang buka pada siang hari, supaya menghormati bulan puasa dengan tidak membuka usahanya secara terbuka dan tidak terlihat mencolok," katanya.

Ia mengajak semua komponen masyarakat untuk menjaga keamanan, ketertiban dan ketentraman sehingga situasi dan kondisi Kota Probolinggo tetap kondusif untuk menghormati masyarakat yang menjalankan ibadah puasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.