Sukses

Canggih, Mahasiswa Teknik Komputer STIKOM Ciptakan Alat Monitoring Saturasi Oksigen Online

Mahasiswa tersebut bernama Rizky Hadi Saputra yang sedang menduduki semester kedelapan di kampusnya. Menurutnya rancang bangun alat itu juga bisa digunakan secara jarak jauh.

Liputan6.com, Surabaya - Mahasiswa S1 Teknik Komputer Universitas Dinamika (Stikom) Surabaya ciptakan alat monitoring pengecekan saturasi oksigen pada pasien rumah sakit, terutama pasien Covid-19 secara daring (dalam jaringan).

Alat tersebut juga dirancang untuk memudahkan memantau pasien Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing dengan bantuan gadget.

Mahasiswa tersebut bernama Rizky Hadi Saputra yang sedang menduduki semester kedelapan di kampusnya. Menurutnya rancang bangun alat itu juga bisa digunakan secara jarak jauh.

Rizky menjelaskan rancang bangun alatnya itu akan tersambung dengan sistem online yang bisa dikunjungi di website monitoringsaturasi.online.

"Saat pasien memasukkan jarinya ke dalam alat saturasi ini, maka hasilnya akan ditampilkan di layar dan juga di website tersebut," ujar Rizky, Rabu (16/03/2022).

Alat pengecekan saturasi oksigen ini memiliki panjang 8,4 centi meter dan lebar 3 centi meter. Agar bekerja, alat saturasi ini harus disambungkan ke powerbank atau baterai internal sebagai daya untuk menyalakan alat secara otomatis.

"Hasilnya nanti akan tampak di layar dan tersambung langsung di website monitoringsaturasi.online, sesuai dengan nama yang sudah diinputkan sebelumnya," lanjutnya.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akurasi 99 Persen

Jika hasil saturasi di bawah 90 persen, alat akan otomatis berbunyi dan memberi peringatan. Alat yang dirancang Rizky selama kurang lebih empat bulan ini sudah diujicobakan pada beberapa rekannya, dan nilai akurasinya mencapai 99 persen.

Ia mengungkapkan harapannya semoga alat ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas, khususnya di bidang kedokteran dan rumah sakit.

"Jadi, dokter atau nakes tidak perlu lalu lalang ke rumah pasien isoman untuk menghindari terpapar Covid-19. Dengan alat ini pasien bisa mengukur sendiri saturasinya dan dipantau oleh nakes," ungkap Rizky.

Saat ini Rizky sedang melakukan pengembangan alat tersebut, khususnya pada bagian tampilan agar lebih mudah menyesuaikan hasil dan nama pengguna, jika dipakai secara bersamaan oleh beberapa orang.

Inovasi ini diapresiasi oleh Heri Pratikno, dosen di Prodi Teknik Komputer yang juga merupakan dosen pembimbing Rizky.

"Alat ini sangat up to date dengan kondisi saat ini. Ini bermanfaat untuk menghindari kontak fisik dan menjaga jarak antara penyintas Covid dengan keluarga atau nakes," ungkap Heri.

Ia berharap alat monitoring saturasi oksigen online ini dapat diproduksi secara masal. Heri menjadi terpacu untuk bisa membuat inovasi-inovasi baru yang bisa bermanfaat bagi masyarakat luas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.