Sukses

Keluh Kesah Siswi SD di Mojokerto usai Sekolahnya Kebanjiran

Para siswa sekolah dasar tersebut terpaksa belajar di balai desa.

Liputan6.com, Mojokerto - Ratusan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Watesprojo, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, terpaksa melakukan proses belajar di Balai Desa Watesprojo yang berada tak jauh dari sekolah pada Senin (14/3/2022). Hal itu terpaksa dilakukan lantaran banjir mengepung wilayah sekolah. 

Berdasarkan informasi yang diterima Liputan6.com, penyebab banjir tersebut adalah saluran air yang berada di belakang sekolah jebol akibat hujan yang terjadi sejak Sabtu (12/3/2022). Beruntung banjir tak sampau masuk ke dalam kelas. 

"Saya dan teman-teman terpaksa belajar di balai desa karena halaman sekolah terendam air, tapi tidak sampai di ruang kelas”, ucap Sherla Putri Nur Angraini, siswi kelas 6 SDN Watesprojo.

Siswi kelas 6 ini pun menambahkan, meskipun saat ini sudah tidak belajar daring, mereka tidak nyaman dan merasa tergangu karena belajar di balai desa. Dia  berharap agar banjir segera surut dan dapat belajar kembali di sekolahnya.

Lantaran luas balai desa yang tak mencukupi untuk menampung seluruh siswa SDN Watesprojo. Pihak sekolah pun mengakalinya dengan memberlakukan kegiatan belajar dua shift. Pukul 07.00 WIB sampai pukul 09.30 untuk kelas 1,2,dan 3, sementara pukul 10.00 WIB sampai Pukul 12.30 WIB untuk kelas 4, 5, dan 6.

Terpisah, Kepala SDN Watesprojo, Suwendah mengatakan, banjir terjadi setiap tahun, namun banjir saat ini ketinggian airnya hampir memasuki ruang kelas, sehingga proses belar mengajar dipindahkan ke Balai Desa Watesprojo. Namun kondisi banjir saat ini sudah mulai surut.

"Saluran air tiap tahun meluap mengakibatkan tembok pembatas sekolah roboh akibat tergerus air dan kami mengharapkan segera ada penanganan agar peristiwa ini tidak terulang, sehingga siswa SDN Watesprojo tidak melakukan proses belajar mengajar di luar sekolah lagi," jealsnya. 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.