Sukses

Vaksin Merah Putih Belum Ada Status Siap Edar, MUI Jatim Siap Bantu

MUI Jatim turut bangga dengan hadirnya vaksin Merah Putih asal Indonesia ini.

Liputan6.com, Jatim - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Timur siap membantu dan mendukung vaksin Merah Putih sebagai upaya pencegahan terhadap Covid-19 memperoleh status siap edar.

"MUI Jatim turut bangga dengan hadirnya vaksin Merah Putih asal Indonesia ini," ujar Ketua Umum MUI Jatim Kiai Haji Moh. Hasan Mutawakkil Alallah saat menerima kunjungan tim peneliti vaksin Merah Putih Universitas Airlangga di Surabaya, Kamis.

Ia menyampaikan bahwa saat ini vaksin Merah Putih sudah mendapatkan uji klinis dari BPOM serta fatwa halal dan suci dari MUI Pusat.

Sehingga, pihaknya bersama masyarakat Muslim di Jatim mendukung dan siap menjadi relawan demi percepatan tahapan uji klinis vaksin Merah Putih sampai mendapatkan status siap edar.

Selain itu, Kiai Mutawakkil mengajak seluruh masyarakat untuk mengapresiasi produksi vaksin Merah Putih yang merupakan hasil kerja keras putra-putri terbaik Tanah Air.

"MUI Jatim optimistis produk vaksin Merah Putih menjadi kebanggaan nasional dan persembahan Jawa Timur untuk bangsa," ucap mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim tersebut.

Pada kesempatan itu, juga hadir sejumlah pengurus MUI Jatim, antara lain Wakil Ketua Umum Prof. K.H. Halim Soebahar, Wakil Ketua Umum Prof. K.H. Thohir Luth, Sekretaris Dr. Hasan Ubaidillah, Bendahara Rasidi MQ, dan Ketua Komisi Fatwa K.H. Ma'ruf Khozin.

Sedangkan dari tim vaksin Merah Putih yang hadir di antaranya Wakil Rektor Unair Bidang Riset, Inovasi dan Community Development dan Koordinator Riset Vaksin Merah Putih Unair Prof. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Direktur Pasca-Sarjana Unair Prof. Badri Munir Sukoco dan didampingi peneliti lainnya.

Sebelumnya, Profesor Ni Nyoman mengatakan pihaknya optimistis vaksin Merah Putih dapat menangkal Covid-19 varian omicron. Bahkan, vaksin Merah Putih telah diuji tantang hingga varian Delta, varian yang disebut mempunyai tingkat keparahan (penyebaran) paling parah dibanding varian lain.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.