Sukses

Waspada Gangguan Penglihatan pada Penderita Diabetes, Terparah Kebutaan

Penderita penyakit dabetes atau gula darah ini rawan alami gangguan penglihatan. Gangguan pada mata akibat diabetes disebut retinopati diabetik

Liputan6.com, Surabaya - Praktisi kesehatan dr Agus Setyawan SpM mengimbau agar penderita diabetes untuk tak abai untuk memeriksa kesehatan mata. Pasalnya, penderita penyakit gula darah ini rawan alami gangguan penglihatan.

Gangguan pada mata akibat diabetes disebut retinopati diabetik.

"Tidak jarang kondisi retinopati diabetik menyebabkan kebutaan," kata pria yang akrab disapa Wawan ini, dalam keterangannya.

Wawan menyebutkan jika retinopati diabetik menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah retina sehingga membuat retina bengkak atau terdapat kapiler darah tidak nomal yang pecah.

"Kondisi ini menyebabkan pandangan menjadi kabur atau terganggu," sebut dokter spesialis mata di RSI Banjarnegara ini.

Wawan menyebut, penyebab utama retinopati adalah kombinasi dari tingginya tekanan darah, gula darah, dan juga kolestrol.

"Orang dengan diabetes melitus yang tidak ditangani dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil di retina," tambahnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesakitan Makin Buruk

Adanya retino diabetik ini dapat menyebabkan komplikasi yang berdampak pada tingkat kesakitan yang semakin buruk.

Ia meminta bagi penderita diabetes militus untuk tetap melakukan cek kesehatan matanya, terutama retinanya.

Tak hanya itu, diabetik retinopati juga bisa menyebabkan komplikasi lainnya. Komplikasi yang paling sering muncul adalah diabetik makular edema (DME).

DME terjadi ketika adanya kebocoran cairan ke pusat makula, bagian peka cahaya dari retina. Fungsinya adalah mempertajam pelihatan langsung. Maka dapat membuat kualitas penglihatan menurun.

Menurut dia, bahwa skrining awal sangat diperlukan untuk mendiagnosa kondisi pasien.

"Dengan diagnosa sedini mungkin dan pengobatan yang tepat, memungkinkan bisa meminimalisir pasien kehilangan penglihatan, bahkan dipulihkan," dia menjelaskan.

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.