Sukses

Sektor Perdagangan Picu Pertumbuhan Ekonomi di Malang

Saat ini pertumbuhan ekonomi tidak lagi terkontraksi dengan adanya adaptasi di era normal baru dan dukungan pemulihan ekonomi nasional.

Liputan6.com, Jakarta Kondisi perekonomian di Kota Malang tercatat mengalami pertumbuhan positif. BPS Kota Malang mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4.21 persen pada tahun 2021

Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini mengatkan, seiring dengan perbaikan ekonomi dari dampak pandemi covid-19, pada 2020 pertumbuhan ekonomi Kota Malang Jawa Timur mengalami kontraksi sebesar 2,26 persen.

"Pada 2021 mulai terjadi perbaikan setelah pada 2020 perekonomian Kota Malang mengalami kontraksi," kata Erny dilansir Antara, Jumat (4/3/2022).

Erny menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada 2021 dipengaruhi kebijakan adaptasi era normal baru. Dari kebijakan tersebut, perekonomian Kota Malang pada 2021 mampu tumbuh sebesar 4,21 persen, lebih tinggi dari Provinsi Jawa Timur yang tercatat sebesar 3,57 persen dan nasional sebesar 3,69 persen.

Dia mengatakan, saat ini pertumbuhan ekonomi tidak lagi terkontraksi dengan adanya adaptasi di era normal baru dan dukungan pemulihan ekonomi nasional.

"Ekonomi Kota Malang tumbuh 4,21 persen, ini lebih tinggi dibanding provinsi dan nasional," ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan struktur dan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Malang menurut lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi masih didominasi oleh sektor perdagangan sebesar 29,09 persen, industri pengolahan sebesar 26,72 persen dan konstruksi 12,39 persen.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tertinggi ke 5

Pertumbuhan tertinggi perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 8,21 persen. Menurutnya, pertumbuhan tertinggi menurut lapangan usaha disebabkan adanya sejumlah pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat dan mulai dibukanya pusat perbelanjaan pada 2021.

Selain itu, pengaruh sistem perdagangan yang adaptif di era normal baru dengan kemudahan akses e-commerce dan adanya insentif atau pemotongan pajak kendaraan yang menyebabkan peningkatan penjualan.

Sementara untuk struktur dan pertumbuhan PDRB Kota Malang berdasarkan pengeluaran, pada 2021 masih didominasi dari pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mencapai 67,77 persen, pembentukan modal tetap bruto 33,44 persen dan pengeluaran konsumsi pemerintah 3,24 persen.

"Pertumbuhan tertinggi, pada pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga sebesar 13,03 persen," katanya.

Tercatat, di wilayah Jawa Timur, Kota Malang merupakan wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi ke-5. Dibawah Kota Madiun sebesar 4,73 persen, Kota Pasuruan 4,34 persen, Kota Surabaya 4,29 persen dan Kota Blitar 4,28 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.