Sukses

BNPT Bangun Rusun Fasilitas Pendidikan Keluarga Eks Napiter

Menurut BNPT radikal terorisme sama seperti virus corona, yakni dapat menular dan tidak terasa namun dapat merubah perilaku

Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membangun rumah susun untuk memfasilitasi pendidikan keluarga eks narapidana teroris (Napiter) agar tidak kembali ke kelompok lamanya.

Kepala BNPT Jenderal Polisi Boy Rafli Amar mengatakan, pembangunan rumah susun tersebut di kawasan Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Jawa Barat. Dia mengatakan, pembangunan rumah susun ini merupakan program kerja sama antara BNPT dengan tim sinergitas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam pembangunan fisik.

Diketahui, rusun tersebut memiliki luas lebih kurang 527 meter persegi dengan bangunan dua lantai. Dia mengatakan, rusun dipastikan siap untuk dihuni para santri dan peserta didik.

"Sehingga bisa dijadikan pusat pendidikan karakter bagi mantan eks-napiter dan kombantan agar tidak kembali ke komunitas lama," kata Boy Rafli Amar dilansir Antara, Minggu (20/2/2022).

Dia berharap rumah susun tersebut dapat dikembangkan sebagai sarana pendidikan yang dikelola oleh Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) yang merupakan mitra BNPT dalam berbagai program.

Seperti moderasi beragama, deradikalisasi, tempat mondok untuk para santri keluarga eks napiter, maupun masyarakat umum. Menurut dia, Radikal terorisme sama seperti virus corona, yakni dapat menular dan tidak terasa namun dapat merubah perilaku menjadi destruktif.

“Bisa destruktif dan bahkan bertindak membahayakan nyawa orang. Dan upaya hari ini adalah bagian dari program pencegahan, deradikalisasi, dengan memberikan dukungan pada masyarakat," katanya.

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengucapkan terima kasih atas fasilitasi yang dilakukan oleh sinergi Kementerian PUPR bersama BNPT, dalam rangka mewujudkan ketentraman, ketertiban dan harmoni di Kabupaten Lamongan.

"Kami akan terus seiring dalam rangka menanggulangi terorisme, radikalisasi, maupun paham-paham yang bertentangan dengan ajaran agama, pancasila, dan budaya di negeri kita. Kami akan terus bersinergi, terus bersama-sama, sehingga capaian yang kita inginkan bersama dapat terwujud," katanya.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.