Sukses

Mimpi Bupati Banyuwangi Punya Sungai Bersih Dari Sampah

Menurut Ipuk, lingkungan yang bersih, situasi akan nyaman, wisatawan hadir, lalu muncul aktivitas ekonomi dan seterusnya.

Liputan6.com, Jakarta Bupati Banyuwangi Jawa Timur Ipuk Fiestiandani mengatakan terus berupaya meningkatkan kesadarah seluruh masyarakat terkait kebersihan sungai.

Upaya tersebut sebagai target Pemkab Banyuwangi memiliki sungai bersih dan bebas sampah. Dia meminta seluruh kecamatan bergerak bersama membersihkan sungai di wilayahnya masing-masing melalui Festival Kali Bersih.

"Ini merupakan salah satu cara untuk turut mengubah pola hidup menjadi lebih bersih. Kami dorong dengan berbagai cara," kata Bupati Ipuk saat membuka Festival Kali Bersih di Sungai Bagong, Kelurahan Sobo, Kecamatan Kota Banyuwangi dilansir Antara Jumat (18/2/2022).

Ipuk berharap akan menimbulkan dampak yang luas dan tidak sekadar pada kebersihan lingkungan saja. Menurutnya dengan lingkungan yang bersih, situasi akan nyaman, wisatawan hadir, lalu muncul aktivitas ekonomi dan seterusnya.

Oleh karena itu, menurut Ipuk, Festival Kali Bersih perlu dilakukan, dan dengan festival diharapkan dapat menggugah kesadaran warga sepanjang sungai untuk terlibat menjaga kebersihannya.

"Kita harus bersama-sama dengan masyarakat untuk menjaga sungai. Tidak mengotori sungai dengan membuang sampah dan limbah. Atau menjadikan sungai sebagai MCK," tutur Ipuk.

Festival ini merupakan gerakan bersama antara pemerintah dengan segenap elemen masyarakat di seluruh kecamatan di Banyuwangi Jawa Timur. Mereka gotong royong membersihkan sungai dari sampah plastik dan non-organik lainnya.

Saksikan video pilihan berikut ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Potensi Sampah

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi Dwi Handayani mengemukakan potensi sampah di Banyuwangi masih cukup tinggi.Pada 2021, potensi tersebut mencapai 448 ribu ton per tahun.

Dari potensi tersebut, 34 persennya berupa sampah anorganik yang didominasi plastik yang mencapai 45 persen.

"Sebagian sampah plastik ini dibuang ke sungai dan kemudian mencemari pantai. Inilah yang harus dihentikan. Sebagaimana target yang ditetapkan oleh bupati. Pada 2025 telah ada pengurangan 30 persen sampah di Banyuwangi. Serta 70 persennya dapat dikelola dengan baik," paparnya.

Untuk penanganan sampah di Banyuwangi sendiri, telah dilakukan kerja sama dengan sejumlah pihak. Di antaranya dengan non-government organitation (NGO) Systemiq Lestari Indonesia dalam menangani sampah di sungai dan kawasan pantai di Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar.

"Program yang dimulai sejak 2018 ini, akan ditingkatkan skalanya. Insya- Allah dalam waktu dekat akan segera diluncurkan kerja sama baru yang menyasar sekitar lima kecamatan," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.