Sukses

Terkuak, Penyebab Kematian Massal Ternak Sapi di Pamekasan Madura

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Madura sempat meneliti sampel dari sapi yang mati mendadak tersebut dan hasilnya mencengangkan

Liputan6.com, Jakarta Kematian sejumlah hewan ternak sapi di Kabupaten Sampang Madura membuat geger masyarakat setempat. Sebab, kematian hewan ternak tersebut belum diketahui penyebabnya.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Madura sempat meneliti sampel dari sapi yang mati mendadak tersebut. Belakangan, diketahui penyebab kematian mendadak Sapi Madura peliharaan masyarakat Sampang itu.

Diketahui, kematian mendadak sapi tersebut belakangan karena terpapar virus misterius. Hasil penelitian tim medis, diketahui, virus yang membunuh hewan ternak adalah jenis BEF.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Madura Hendra Gunawan mengatakan, virus BEF dibawa oleh nyamuk jenis Bovine Ephemeral.

"Itu sudah hasil pemeriksaan oleh dinas setempat. Bahkan, jika kematian sapi tersebut disebabkan oleh nyamuk BEF," kata dia.

Setelah mengetahui penyebab kematian sapi-sapi di desa tersebut, penanganan yang dilakukan oleh pihaknya untuk menanggulangi kasus kematian sapi ini dengan cara pemberian multivitamin serta pemberantasan sarang nyamuk.

Sapi peliharaan warga Desa Kara, Kecamatan Torun, Kabupaten Sampang Madura, Jawa Timur mati mendadak tanpa diketahui sebabnya. Sontak hal tersebut membuat geger warga setempat, warga menduga kematian sapi peliharaan akibat serangan virus misterius.

Desa yang mayoritas warganya memelihara hewan ternak sapi itu, banyak yang tidak menyangka akan ganasnya virus misterius yang menyerang sapi peliharaan mereka.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sampang Madura jika kematian sapi itu disebabkan oleh virus yang dibawa nyamuk jenis Bovine Ephemeral Fever (BEF).

"Setelah kita lakukan pemeriksaan dengan cara mengautopsi sapi-sapi itu akhirnya bisa menemukan penyebabnya, matinya sapi itu disebabkan oleh nyamuk BEF," kata Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Hendra Gunawan, Sabtu (29/1/2022).

Dia mengatakan, penyakit tersebut muncul saat peralihan cuaca seperti sekarang. Oleh karena itu, upaya yang harus diambil oleh peternak lain yakni menjaga kebersihan kandang agar tidak menimbulkan sarang nyamuk.

"Multivitamin ini sebagai analgesic atau pereda nyeri supaya sapi bisa bertahan dari gigitan nyamuk," papar Hendra.

Munculnya nyamuk ini, sambung Hendra, disebabkan kurang terjaganya kebersihan kandang hewan ternak. Sehingga nyamuk BEF banyak bersarang di kandang sapi yang kotor tersebut.

"Penyakit ini muncul saat peralihan cuaca seperti sekarang, jadi langkah yang harus diambil oleh peternak yakni menjaga kebersihan kandang supaya tidak menimbulkan sarang nyamuk," pungkas Hendra.

Penulis : Devteo Mahardika Prakoso

Saksikan video pilihan berikut ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.