Sukses

Misteri 3 Tempat Paling Angker di Nusakambangan, Pria Tanpa Kepala hingga Teriakan Menyayat

Nusakambangan meruapkan aroma mistis nan gaib. Ditambah lagi dengan pengalaman sipir dan lainnya yang mengaku bertemu dengan makhluk tak kasat mata di sejumlah tempat angker di pulau ini

Liputan6.com, Cilacap - Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah terkenal karena penjaranya yang sangat ketat. Selain itu, Nusakambangan terkesan seram karena kerap digunakan untuk tempat eksekusi mati narapidana.

Eksekusi mati terakhir, sekitar enam tahun silam. Gembong narkoba, mulai dari Fredy Budiman hingga duo Bali Nine, dieksekusi di tempat yang juga populer disebut sebagai pulau kematian ini.

Dalam riwayatnya, ada sejumlah lokasi eksekusi legendaris. Di antaranya, Lembah Nirbaya dan Limus Buntu.

Tak pelak Nusakambangan meruapkan aroma mistis nan gaib. Ditambah lagi dengan pengalaman sipir dan lainnya yang mengaku bertemu dengan makhluk tak kasat mata di tempat ini.

Nah, dari berbagai lokasi di Pulau Nusakambangan itu, ada sejumlah tempat yang dianggap paling angker. Tempat angker itu yakni, Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, Pertigaan Kamboja, dan Lembah Nirbaya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lapangan Tembak Tunggal Panaluan

Lapangan tembak ini adalah bekas penjara Limus Buntu yang hanya sedikit tertinggal puingnya. Tempat ini banyak tertutup semak belukar pekat.

Kesan angker terasa ketika melintasi wilayah ini. Di tempat ini, Freddy Budiman dan tiga terpidana lain pada April 2016 lalu dieksekusi di tempat ini.

Sebelum itu, pada Juli 2015, dua tersangka Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumuran juga meregang nyawa di tempat itu.

Konon banyak petugas yang kerap mengalami penglihatan atau penampakan di tempat ini. Sosok makhluk astralnya menyerupai orang.

 

Pertigaan Kamboja

Di ruas jalan yang sama, sekitar 2 kilometer dari lokasi penampakan pria tanpa kepala, ada sebuah pertigaan unik. Seluruh pohon ditebang, kecuali pohon Kamboja tegak berdiri tepat di tengah simpang tiga itu.

Cabang-cabangnya meranggas hampir tak berdaun, menambah kesan tua dan mistis.

Konon ceritanya, di pertigaan ini, berbagai makhluk halus berkumpul. Termasuk, pria tanpa kepala yang disebut dengan nama Mbah Sukur.

Pertigaan itu, ke kiri mengikuti jalan beraspal menuju Lapas Permisan, Kembang Kuning, Pasir Putih, dan Lapas Besi. Jalannya beraspal hitam.

Sementara, ke kanan, merupakan jalan beton menuju lapas khusus narapidana risiko tinggi atau ‘high risk prisoner’, Lapas Karanganyar. 

3 dari 3 halaman

Lembah Nirbaya

Soal Pertelon Kamboja, seorang petugas Lapas menuturkan bahwa tempat itu adalah pusat keramaian dedemit-dedemit Nusakambangan.

Katanya, berdasar cerita petugas senior, di pertigaan, terutama di sekitar pohon kamboja yang berada di tengah pertigaan, adalah tempat favorit setan nongkrong.

"Yang kelihatan di situ makanya macam-macam. Ada perempuan berpakaian putih berambut panjang. Ada juga sosok biasa, orang lagi duduk," tutur si petugas lapas.

Itu sebabnya pula, pohon kamboja itu tak ada yang berani menebang. Sebab, jika ditebang bisa jadi makhluk halus itu kehilangan tempat tinggal dan justru akan menyebar liar.

Terakhir adalah Lembah Nirbaya, yang kini telah berubah menjadi Lapas Terbuka Industri Nusakambangan. Di tempat ini, kerap kali petugas atau napi asimilasi mendengar suara atau penampakan. Bahkan, itu terjadi di siang bolong.

"Pernah sering banget ada orang yang minta tolong, bahkan sampai ke Lapas lainnya. Katanya minta makamnya dibenerin. Ternyata setelah dilihat oleh Pak Kyai, memang benar makamnya itu menghadapnya salah. Itu lho, yang orang Nigeria," katanya.

Berdasar catatan Liputan6.com, memang ada dua WNA Nigeria dieksekusi di Lembah Nirbaya, yakni terpidana mati kasus narkoba asal Nigeria, Samuel Iwuchukwu Okoye, dan Hansen Anthony Nwaolisa, Juni 2008.

Akhirul kalimat, hampir seluruh Lapas Nusakambangan memiliki cerita mistisnya sendiri-sendiri, seperti suara sendal berketipak di lorong-lorong Lapas tengah malam, suara tangisan, lolongan minta tolong, rintihan hingga teriakan juga kerap terdengar di Lapas-Lapas itu.

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.