Sukses

Daftar 10 Perguruan Tinggi Penerima Peserta KIP Kuliah Merdeka Terbanyak di Indonesia

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) mengatakan Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk bisa melanjutkan studi di perguruan tinggi berkualitas dan di kota-kota besar

Liputan6.com, Semarang - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) mengatakan Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk bisa melanjutkan studi di perguruan tinggi berkualitas dan di kota-kota besar.

“Dengan KIP Kuliah Merdeka itu, untuk masuk ke program studi yang bagus, kuliah di kota-kota besar sekarang lebih terbuka karena beasiswanya disesuaikan dengan kemahalan daerah," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) Kemdikbudristek Nizam di Jakarta, Kamis.

Nizam di Konferensi Pers Pengumuman Hasil Seleksi Jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Tahun 2022 di Gedung D Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi di Jakarta mengatakan Kemdikbudristek telah mentransformasi Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) menjadi KIP Kuliah Merdeka pada 2021.

"Sebagai bentuk jaminan pembiayaan pendidikan dan bantuan biaya hidup yang diberikan kepada siswa dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi," ujarnya, dikutip Antara.

Berdasarkan hasil seleksi jalur SBMPTN 2022, 10 perguruan tinggi negeri penerima peserta KIP Kuliah terbanyak adalah Universitas Nusa Cendana sebanyak 2.195 orang, Universitas Negeri Makassar sebanyak 2.124 orang, Universitas Negeri Surabaya sebanyak 2.061 orang, dan Universitas Lampung sebanyak 2.048 orang.

Kemudian, ada Universitas Trunojoyo Madura sebanyak 1.972 orang, Universitas Negeri Padang sebanyak 1.925 orang, Universitas Haluoleo sebanyak 1.811 orang, Universitas Negeri Gorontalo sebanyak 1.810 orang, Universitas Tadulako sebanyak 1.795 orang, serta Universitas Negeri Medan sebanyak 1.773 orang.

Nizam menuturkan potret tersebut menunjukkan sebaran perguruan tinggi penerima peserta KIP Kuliah masih dominan di daerah-daerah yang pertumbuhan ekonomi atau tingkat kemajuan ekonominya masih relatif lebih rendah.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

KIP Kuliah Disesuaikan dengan Prodi

Ia mengatakan biasanya mahasiswa dari keluarga kurang mampu peserta penerima KIP Kuliah memilih perguruan tinggi dekat tempat tinggal agar tidak perlu indekos.

"Harapan kami sebetulnya adik-adik itu berani untuk pergi ke perguruan tinggi di mana pun jadi tidak harus di provinsinya dan tidak harus di daerahnya karena KIP Kuliah disesuaikan," ujarnya.

KIP Kuliah Merdeka menjadi bagian kehadiran pemerintah untuk memastikan bahwa masuk perguruan tinggi adalah kesempatan bagi semua, tanpa pandang latar belakang ekonomi, asal daerah dan posisi, melainkan berdasarkan potensi dan kemampuan untuk belajar di universitas.

"Kalau tidak punya kemampuan ekonomi, pemerintah hadir memberikan KIP Kuliah," kata Nizam.

Ia menuturkan beasiswa KIP Kuliah Merdeka telah menanggung biaya kuliah dan biaya hidup mahasiswa disesuaikan dengan program studi (prodi) yang dipilih dan daerah di mana mahasiswa itu berkuliah.

"Disesuaikan dengan mutu, kalau mutu prodi bagus maka uang kuliah juga akan diberikan batas atasnya lebih tinggi dibanding prodinya masih akreditasi C atau perguruan tingginya masih belum hebat," tutur Nizam.

Nizam berharap KIP Kuliah Merdeka dapat membantu anak-anak dari kelompok ekonomi kurang mampu untuk menempati strata sosial yang lebih bagus dengan memberikan mereka bekal pendidikan yang terbaik dan bermanfaat sebagai modal masa depan mereka.

"Kita harus memastikan anak-anak (penerima KIP Kuliah Merdeka) ini masuk ke prodi-prodi yang memang menjanjikan dan berkualitas atau perguruan tinggi yang menjanjikan atau berkualitas," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.