Sukses

Sweet Home Lanjut Season 2, Ini Nasihat Buya Yahya untuk Penggemar Drama Korea

Kehadiran drama Korea ini telah mencuri banyak perhatian penonton dari berbagai negara. Sweet Home season pertama pun mendapatkan penghargaan internasional di Asian Academy Creative Awards 2021 dan Asia Contents Arwards ketiga

Liputan6.com, Jakarta Belakangan, serial drama Korea Sweet Home mencuri perhatian masyarakat. Drama Korea ini mengisahkan tentang seorang siswa sekolah menengah penyendiri yang pindah ke apartemen baru.

Kepindahannya itu ketika manusia berubah jadi monster buas dan melampiaskan teror.

Kehadiran drama Korea ini telah mencuri banyak perhatian penonton dari berbagai negara. Sweet Home season pertama pun mendapatkan penghargaan internasional di Asian Academy Creative Awards 2021 dan Asia Contents Arwards ketiga.

Terlepas dari viralnya drama Sweet Home tersebut, KH Yahya Zainul Ma'arif Jamzuri atau Buya Yahya, Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah (LPD) Al-Bahjah pernah membahas orang yang mengidolakan drama Korea.

Bahasan itu diunggah di akun YouTube Albahjah TV, dengan judul “Mengidolakan Drakor-Buya Yahya Menjawab”.

Singkat bahasan, MC membacakan pertanyaan dari hamba Allah, perihal kecenderungan mengidolakan drama Korea atau drama luar negeri.

”Ada teman atau sahabat menyukai, mengidolakan drama Korea atau drama luar negeri, kemudian membuat para penggemarnya ada kecenderungan tergila-gila, lalu di dalamnya ada adegan yang mengundang syahwat dan membuka aurat, dan saat ini sedang trend drama Korea atau drama luar negeri, bagaimana sikap kita pada sahabat? Padahal orang tersebut dalam ibadahnya baik karena kadang bila diberi nasihat, dia menjawab hanya sebagai hiburan saja, bagaimana hukumnya dan cara menasihatinya?” ucapnya.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Buya Yahya menekankan pentingnya diri sendiri untuk tidak melakukan hal yang sama. Hal ini untuk menghindari bahwa apa yang kita lakukan tidak menimbulkan salah faham dan fatalnya ia menganggap kita lebih baik dari dia.

”Yang pertama dari diri kita sendiri. Kita harus menghindar dari hal-hal semacam itu sebisa mungkin. Jangan sampai apa yang kita lakukan hanya eksen saja dan menganggap lebih baik dari pada dia, itu musibah namanya munafik.” Terang Buya Yahya

“Kita ingin mengingatkan dia dengan dasar tidak ingin seperti itu, makanya perlu kita jaga hati kita,” imbuhnya.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menasihati dan Mendoakan

Selain itu, Buya Yahya menyarankan bahwa memberi nasihat tidak harus dengan lisan kita langsung tapi bisa melalui lisan orang lain yang dianggap memiliki otoritas akan hal tersebut. Misalnya dengan memperdengarkan ceramah-ceramah ustadz.

“Kedua, ketika menasihati teman, sahabat, anak harus ada etikanya yaitu mengingatkan tidak harus pada saat itu dan kebenaran tidak harus diucapkan dengan lisan kita sendiri, bisa dengan mendengarkan tausiyah dari Ustadz,” ucapnya

Selain itu, memberikan nasihat juga ada tata kramanya, yakni menunggu yang bersangkutan selesai dulu menonton drama tersebut, jangan langsung ketika dia masih asyik nonton. Hal itu menyebabkan yang bersangkutan tersinggung.

“Jadi apabila ada sahabat kita melakukan kesalahan, terus lagi asyik-asyiknya dia menonton, rasa senangnya langsung dipangkas maka bisa saja dia akan emosi,” ujar Buya Yahya.

Hal ini juga berlaku ketika menasihati pada anak kita. Setelah selesai menonton, kita harus menegurnya dengan lemah lembut, jangan membentak karena akan menyinggung perasaannya.

”Sayang tadi nonton apa, itu tidak baik kata Ustadz dan dapat merusak akhlakmu, tidak menonton lagi, ya sayang,” ucap Buya Yahya.

“Maka apabila menasihati anak, teman, sahabat yaitu menasihati tepat pada waktunya, Insya Allah tidak ada dendam dan marah,” imbuhnya.

Buya Yahya kemudian menyarankan lagi bahwa untuk mengingatkan teman, sahabat, anak harus pandai memilih waktu yang tepat. Selanjutnya, jangan lupa kita memohon pertolongan kepada Allah (berdoa), setelah kita menasehatinya.

Buya Yahya mencontohkan doa yang baik bagi mereka yang senang menonton drama.

”Ya Allah temanku sering menonton drama yang kadang ada adegan syahwat dan membuka aurat, aku mohon pertolongan-Mu ya Allah, jaga dia ya Allah,” ucap Buya Yahya.

Kemudian Buya Yahya juga mengingatkan pentingnya do’a untuk diri kita juga agar kita tidak masuk ke dalam wilayah kotor tersebut. Karena itu tidak baik maka kita bisa berdoa kepada Allah.

”Ya Allah lindungilah, aku juga ya Allah,” pungkas Buya Yahya.

Penulis: Khazim Mahrur

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.