Sukses

Jauh-Jauh dari Bengkulu, Apa Hasil Pertemuan Bupati Mukomuko dengan Ganjar Pranowo?

Ganjar Pranowo mengapresiasi semangat Bupati Mukomuko Sapuan yang bergerilya

Liputan6.com, Semarang - Bupati Mukomuko, Bengkulu, Sapuan mengajak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bekerja sama di bidang industri dan ekonomi kreatif sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masing-masing daerah.

"Daerah kami merupakan penghasil kelapa sawit terbesar di Provinsi Bengkulu, namun keterbatasan infrastruktur menjadi kendala dan separuh penduduk di Kabupaten Mukomuko merupakan transmigran asal Jawa Tengah yang sukses menggarap bidang pertanian," kata Sapuan saat bertemu Ganjar di Semarang, Jawa Tengah, Senin.

Selain kelapa sawit, Sapuan juga memamerkan produk UMKM batik yang sedang dikembangkan dengan melibatkan transmigran asal Jawa Tengah sebagai pembimbing.

"UMKM kami hari ini batik banyak belajar di Jawa Tengah dan kami mengambil pembimbing dari Jateng. Harapan kami industri kreatif ini berkembang dengan kerja sama seperti ini," ujarnya.

Ganjar mengapresiasi semangat Bupati Mukomuko Sapuan yang bergerilya untuk menyokong kemajuan ekonomi dan industri kreatif di wilayahnya.

"Kita coba bangun relasi, tadi beliau sampaikan buat batik, yang di sana tidak ada ahli dan mengambil dari Pekalongan untuk melatih," katanya.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerja Sama Antardaerah

Ganjar menyatakan siap mendukung kerja sama antardua daerah, serta akan menyempatkan waktu untuk hadir menengok langsung transmigran di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

"Kemudian hubungan antardaerahnya bisa lebih bagus atau barangkali ekonomi kreatif semacam ini bisa kita kembangkan," ujarnya.

Mantan anggota DPR RI itu juga melihat potensi pengelolaan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Mukomuko, bahkan dengan pembahasan yang lebih intens tidak menutup kemungkinan akan terjadi kerja sama antara Jawa Tengah dan Kabupaten Mukomuko.

"Beliau sih berharap sawitnya bisa dikelola dengan baik. Pelabuhannya ada, kapalnya bisa langsung dengan membawa minyak curah, packagingnya siapa tahu bisa di Jawa dan di Jawa Tengah. Kalau itu bisa dilakukan menurut saya kerja sama yang saling menguntungkan," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.