Sukses

Anggur Jadi Tren Baru Anak Muda Purbalingga, Salurkan Hobi Datangkan Cuan

Tidak hanya oleh petani, budidaya anggur di Purbalingga juga dimotori oleh perangkat desa hingga penyuluh pertanian

Liputan6.com, Purbalingga - Budidaya tanaman anggur mulai jadi tren baru di Purbalingga, Jawa Tengah, mulai dari skala kecil hingga perkebunan. Kalangan muda mendominasi pembudidaya anggur.

Salah satunya Ronggo Selviano (27) warga Desa Kembangan Kecamatan Bukateja. Dia bercerita menjadi 'pengangguran' berawal dari adanya pekarangan kosong yang tidak terawat.

Tanah tersebut Berlokasi di samping tempat tinggalnya. Ronggo berlatih menaman anggur sejak bulan Desember 2020 lalu dan sudah mencoba untuk membuahkan anggur yang ditanam.

Ronggo mengatakan, ada 20 pohon anggur yang ditanam dengan 10 jenis atau varietas yang berbeda. Untuk menanam tanam anggur harus disediakan media tanam terlebih dahulu kurangn lebih dua bulan . Media tanam mengunakan sekam bakar, kotoran hewan dan tanah dengan perbandingan 1 banding 1.

“Selain media tanam kita juga harus rutin merawat tanama anggur, dikarenakan membutuhkan ketelatenan. Tanaman anggur kami memang belum memproduksi buah anggur dalam skala banyak, namun baru hanya untuk konsumsi keluarga dan tamu yang datang untuk sharing seputar menanam anggur,” kata Ronggo, dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (30/1/2022).

Tidak hanya oleh petani, budidaya anggur di Purbalingga juga dimotori oleh perangkat desa hingga penyuluh pertanian. Anggur bisa menjadi sarana penyaluran hobi, sekaligus menghasilkan uang.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Respons Cepat Dinas Pertanian Purbalingga

Kepala Dinas Pertanian Purbalingga, Mukodam mendorong Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di Purbalingga untuk memanfaatkan lahan praktik di Balai Penyuluh Pertanian, untuk membudidayakan tanaman anggur.

Menurut dia, dengan penyuluh pertanian sudah memahami dan belajar budidaya anggur, nantinya ketika ada masyarakat petani yang tertarik membudidayakan anggur, maka penyuluh sudah siap mendampingi para petani.

Mukodam pun merasa senang, karena saat ini komoditas anggur sudah mulai diminati masyarakat. Adanya tren ini, Menurutnya, harus disikapi bahwa, meskipun budidaya anggur belum menjadi komoditas yang mendominasi lahan nya, dan masih terbatas penanamannya, penyuluh harus ikut belajar mempersiapkan diri.

“Adanya tren menanam anggur di lahan pekarangan menjadi sebuah peluang yang bagus bagi petani, karena tanaman anggur memiliki daya tarik sendiri, mempunyai nilai rekreatif, dan memimili nilai edukatif jika dijadikan agroeduwisata,” katanya, saja,” katanya, dalam keterangan tertulisnya, dikutip, Jumat (21/1).

Mukodam menjelaskan, setelah uji coba budidaya anggur dilakukan oleh beberapa BPP, ternyata anggur ditanam di Purbalingga dapat tumbuh baik, walaupun proses penumbuhan perawatan sampai berbuah cukup rumit. Budidaya anggur membutuhkan ketelatenan dalam penyiapan nutrisi, pengendalian hama seksama, pemangkasan ranting hingga dalam pemberian pupuk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.