Sukses

Ternyata Overthinking Bisa Jadi Gejala Awal OCD

Overthinking yang serupa dengan suudzon ini jika diteruskan bisa menjadi tanda obsesif terhadap sesuatu dan bisa jadi berkaitan dengan gangguan psikologis OCD.

Liputan6.com, Yogyakarta - Gangguan psikologis Obsessive Compulsive Disorder (OCD) memiliki banyak gejala. Salah satunya, overthinking atau pikiran berlebih terhadap sesuatu

Dikutip dari berbagai sumber, overthinking mengarah pada kebiasaan seseorang yang memikirkan sesuatu terlalu dalam sampai mempercayainya, walaupun hal yang dipikirkan itu belum menjadi kenyataan.

Overthinking yang serupa dengan suudzon ini jika diteruskan bisa menjadi tanda obsesif terhadap sesuatu dan bisa jadi berkaitan dengan gangguan psikologis OCD.

Indikasi OCD biasanya jika ada kombinasi dari pikiran yang obsesif dan perilaku kompulsif. Namun ada istilah lain jika dikaitkan dengan overthinking.

 

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pure Obssesive OCD

Namanya pure obsessive OCD atau purely obsessional OCD. Istilah ini sering digunakan untuk jenis OCD yang orangnya kerap overthinking. Biasanya orang ini tidak menyadari mengalami dorongan tertentu atau kompulsi internal.

Kompulsi internal bisa meliputi, memeriksa perasaan (misalnya memikirkan apakah masih mencintai pasangan atau tidak), memeriksa sensasi tubuh (misalnya memeriksa untuk melihat apakah diri sendiri terangsang oleh pikiran yang mengganggu), memeriksa bagaimana perasaan diri sendiri tentang suatu pikiran (misalnya, memeriksa apakah masih kesal dengan pikiran itu), dan sebagainya.

Kondisi ini tidak sejelas perilaku fisik, sehingga terkadang sulit untuk mendefinisikan dengan tepat apa dorongan itu.

Sebenarnya pikiran negatif dan rasa cemas adalah yang wajar. Overthinking juga bisa dialami pada siapa saja, dan belum tentu juga menjadi gejala OCD.

Namun, jika mengalami overthingking terus-menerus dan mengganggu, maka disarankan untuk menemui ahli untuk mendapatkan terapi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini