Sukses

Mudah Dipraktikkan! Simak Tips Manajemen Keuangan dalam Islam

Manajemen Keuangan Dalam Islam

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai seorang Muslim kita tentu sudah mengetahui bahwa seluruh aspek kehidupan manusia telah diatur dalam Al-Qur'an termasuk salah satunya bagaimana cara mengelola keuangan.

Berbagai ketentuan telah ditetapkan, bertujuan agar kita tidak salah dalam melakukan perhitungan finansial. Tentunya dalam mengelola keuangan bukanlah hal yang mudah tetapi bukan juga hal yang sulit untuk dilakukan.

Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur'an surah Al-Isra ayat 26- 27 yang artinya:

وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا

26. Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا

27. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

5 Tips Mengelola Keuangan dalam Islam:

Adapun berikut beberapa tips mengelola keuangan dalam Islam:

1. Rumus 1-1

Rumus 1-1-1 adalah rumus mengatur keuangan yang diajarkan oleh sahabat nabi, yaitu Salman Al-Farisi. Dalam suatu riwayat diceritakan bahwa Salman Al-Farisi memiliki modal uang 1 dirham, kemudian beliau menggunakannya untuk membuat anyaman dan dijual seharga 3 dirham.

Sehingga, dengan keuntungan 3 dirham, beliau membaginya menjadi: 1 dirham digunakan untuk keperluan keluarga, 1 dirham digunakan untuk bersedekah, dan 1 dirham digunakan kembali untuk memodali usahanya.

2. Mengurangi Utang

Di zaman sekarang, tidak bisa dipungkiri bahwa utang pinjaman seringkali menyelamatkan kita dari masalah finansial. Namun demikian, agama Islam sangat tidak menganjurkan berutang (kecuali jika kondisinya darurat).

Kalaupun dalam kondisi yang benar-benar darurat, maka usahakan untuk tidak meminjam uang di bank. Akan lebih baik meminjam kepada saudara dekat atau keluarga untuk menghindari riba. 

3. Menabung

Menabung tentu bukanlah hal yang mudah. Tidak jarang banyak yang menganggap penghasilannya berkurang, dengan alasan harus ditabung. Namun, menabung justru akan membantu kita dalam mempersiapkan kehidupan di masa yang akan datang. 

Tentunya kita sadari bersama manfaat menabung mulai bisa dirasakan saat uang sudah terkumpul banyak. Dengan begitu kita bisa mengalokasikannya untuk kebutuhan yang sudah disesuaikan dengan jumlah uang yang ditabung. Selain itu, dengan memiliki tabungan, kita mempunyai cadangan dana yang dapat dipakai kapan saja saat dibutuhkan.

4.  Zakat, Infaq, dan Sedekah

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan setiap muslim yang bermanfaat untuk menyucikan harta benda dan jiwa. Zakat wajib ditunaikan karena 2,5% dari rezeki yang diperoleh ada hak fakir miskin di dalamnya. 

Seperti yang tertuang dalam Q.S At Taubah ayat 103, yang artinya 

“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat tersebut, Anda membersihkan dan mensucikan mereka.”

Selain itu, infaq dan sedekah juga disunnahkan untuk dilaksanakan. Sehingga, dengan mengeluarkan zakat, infaq dan sedekah, tentunya juga dapat membantu orang-orang yang kurang mampu khususnya secara finansial.

Dalam Q.S Al-Baqarah ayat 261 juga menyatakan “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai (bulir), pada tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Hal ini ditafsirkan sebagai berikut:

Perumpamaan keadaan yang sangat mengagumkan dari orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah Subhanahu wa ta'ala dengan tulus untuk ketaatan dan kebaikan, seperti keadaan seorang petani yang menabur benih (Kementerian Agama Republik Indonesia)

5. Hidup Sederhana

Nabi Muhammad SAW adalah sosok panutan umat manusia sekaligus sosok seorang muslim yang begitu sederhana. Kita tahu bahwa beliau beserta sang istri Khadjah sudah hidup dengan bergelimang harta, namun harta tersebut dipakai untuk membantu orang kurang mampu dan menyebarkan dakwah.Hidup sederhana bukanlah hidup serba kekurangan namun awal dari kebahagiaan.

Dalam Islam sendiri hidup sederhana diartikan sebagai gaya hidup tertentu yang bertujuan menghindari diri dari sifat tamak dan serakah. Inilah salah satu manajemen keuangan yang menjadikan diri kita untuk selalu bersyukur.  

Pebulis : Putry Damayanty

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.