Sukses

Ratusan Orang Meninggal Akibat Gempa Cianjur, Ini Niat dan Tata Cara Sholat Hadiah

Gempa bumi terjadi di Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) dengan kekuatan magnitudo 5,6. Gempa ini cukup dahsyat hingga membuat ribuan unit rumah bangunan yang rusak.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi terjadi di Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) dengan kekuatan magnitudo 5,6. Gempa ini cukup dahsyat hingga membuat ribuan unit rumah bangunan yang rusak.

Mengutip kanal News Liputan6.com, gempa Cianjur mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia. Data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat pada Selasa (22/11/2022) pukul 06.00 WIB, korban meninggal dunia sebanyak 103 orang.

Mengingat adanya korban yang meninggal, selain melaksanakan sholat gaib dan berdoa, umat Islam juga dapat melaksanakan sholat hadiah. Sholat hadiah atau sholat unsi merupakan sholat yang pahalanya ditujukan kepada orang yang telah meninggal.

Sholat hadiah dapat dikerjakan ketika jenazah baru saja dikebumikan. Sholat hadiah juga dapat dilakukan meskipun jenazahnya sudah lama dikebumikan.

Pelaksanaan sholat hadiah dapat dikerjakan antara waktu Maghrib dan Isya. Untuk selengkapnya, berikut Liputan6.com ulas mengenai sholat hadiah.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penjelasan Sholat Hadiah

Syekh Isma’il Zain menerangkan dalam Qurrat al-’Ain, menurut pendapat Hanabilah (mazhab Hanabilah) dan mayoritas ulama, pahala sholat yang dihadiahkan akan sampai kepada orang meninggal yang ditujukannya, tentu atas izin Allah SWT.

حكم صلاة الهدية سؤال:ما حكم  صلاةالهدية للميت التي يصليها الإنسان بين العشائين فهل هي صحيحة ومحصلة لما نواه أولا؟ الجواب: والله الموفق للصواب أن الإنسان إذا صلى شيئا من النوافل ثم وهب للميت وأهداه له فإن ذلك الثواب يصل إلى الميت بإذن الله وهو مذهب الحنابلة وجمهور العلماء والله سبحانه وتعالى اعلم 

Artinya: “Hukum shalat hadiah. Pertanyaan: apa hukumnya shalat hadiah untuk mayit, yang dilakukan oleh seseorang di antara Maghrib dan Isya’, apakah sah dan dapat menghasilkan apa yang ia niati?”

Jawaban: Semoga Allah memberi pertolongan. Sesungguhnya apabila seseorang melaksanakan shalat sunnah, kemudian ia berikan dan hadiahkan untuk mayit, maka pahala shalat tersebut sampai kepada mayit dengan izin Allah. Ini adalah pendapat Hanabilah dan mayoritas ulama. Dan Allah Subahanhu wa Ta’ala maha mengetahui.” (Syekh Isma’il Zain, Qurrat al-‘Ain, hal. 59 seperti dikutip dari NU Online).

3 dari 5 halaman

Niat Solat Hadiah

Adapun niat sholat hadiah adalah sebagai berikut.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الهَدِيَّةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى   

Arab-latin: Ushalli sunnatal hadiyyati rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.   

Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah hadiah dua rakaat karena Allah SWT.”

4 dari 5 halaman

Tata Cara Sholat Hadiah

Tata cara sholat hadiah telah dijelaskan oleh Syekh An-Nawawi dalam kitab Nihayatuz Zain. Mengutip NU Online, berikut adalah keterangan Syekh An-Nawawi terkait tata cara sholat hadiah untuk orang yang sudah meninggal.

روي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال لا يأتى على الميت أشد من الليلة الأولى, فارحموا بالصدقة من يموت. فمن لم يجد فليصل ركعتين يقرأ فيهما: أي في كل ركعة منهما فاتحة الكتاب مرة, وآية الكرسى مرة, وألهاكم التكاثر مرة, وقل هو الله أحد عشر مرات, ويقول بعد السلام: اللهم إني صليت هذه الصلاة وتعلم ما أريد, اللهم ابعث ثوابها إلى قبر فلان بن فلان فيبعث الله من ساعته إلى قبره ألف ملك مع كل ملك نور وهدية يؤنسونه إلى يوم ينفخ فى الصور  

Artinya: “Diriwayatkan dari Rasulullah, Ia bersabda, Tiada beban siksa yang lebih keras dari malam pertama kematiannya. Karenanya, kasihanilah mayit itu dengan bersedekah. Siapa yang tidak mampu bersedekah, maka hendaklah sembahyang dua raka‘at. Di setiap raka‘at, ia membaca surat Al-Fatihah 1 kali, Ayat Kursi 1 kali, surat Attaktsur 1 kali, dan surat Al-ikhlash 11 kali.” 

“Setelah salam, ia berdoa, ‘Allahumma inni shallaitu hadzihis shalata wa ta‘lamu ma urid. Allahummab ‘ats tsawabaha ila qabri fulan ibni fulan (sebut nama mayit yang kita maksud),’ Tuhanku, aku telah lakukan sembahyang ini. Kau pun mengerti maksudku. Tuhanku, sampaikanlah pahala sembahyangku ini ke kubur (sebut nama mayit yang dimaksud), niscaya Allah sejak saat itu mengirim 1000 malaikat. Tiap malaikat membawakan cahaya dan hadiah yang kan menghibur mayit sampai hari Kiamat tiba.” [Syekh Nawawi Albantani, Nihayatuz Zain, [Bandung, Al-Maarif], halaman 107).

5 dari 5 halaman

Pandangan KH Hasyim Asy’ari soal Sholat Hadiah

Menurut laman resmi NU, penjelasan Syekh Nawawi dalam kitab Nihayatuz Zain terkait sholat hadiah harus dipahami dalam konteks shalat sunnah mutlak. Shalat sunnah yang dipaparkan tetap tidak keluar dari kedudukannya sebagai shalat sunnah mutlak.

“Sebab, tidak ada dalil secara khusus tentang anjuran shalat hadiah sebagaimana ditegaskan oleh KH Hasyim Asy'ari di atas,” demikian keterangan dalam NU Online.

KH Hasyim Asy’ari yang merupakan Rais Akbar NU pernah menyinggung soal sholat hadiah. Mengutip kumpulan Hasil Bahts al-Masail PWNU Jawa Timur, berikut penjelasan KH Hasyim Asy’ari tentang sholat hadiah.

اورا ويناع فيتواه اجاء اجاء لن علاكوني صلاة رابو وكاسان لن صلاة هدية كاع كاسبوت اع سؤال كارنا صلاة لورو ايكو ماهو اورا انا اصلى في الشرع. والدليل على ذلك خلو الكتب المعتمدة عن ذكرها كايا كتاب تقريب، المنهاج القويم، فتح المعين ، التحرير لن سافندوكور كايا كتاب النهاية المهذب لن احياء علوم الدين، كابيه ماهو أورا انا كاع نوتور صلاة كاع كاسبوت. الى ان قال وليس لأحد أن يستبدل بما صح عن رسول الله انه قال الصلاة خير موضوع فمن شاء فليستكثر ومن شاء فليستقلل، فإن ذلك مختص بصلاة مشروعة. 

Artinya: “Tidak boleh berfatwa, mengajak dan melakukan shalat Rabu Wekasan dan shalat hadiah yang disebutkan dalam pertanyaan, karena dua shalat tersebut tidak ada dasarnya dalam syari’at. Tendensinya adalah bahwa kitab-kitab yang bisa dibuat pijakan tidak menyebutkannya, seperti kitab al-Taqrib, al-Minhaj al-Qawim, Fath al-Mu’in, al-Tahrir dan kitab seatasnya seperti al-Nihayah, al-Muhadzab dan Ihya’ Ulum al-Din. Semua kitab-kitab tersebut tidak ada yang menyebutkannya.” 

“Bagi siapapun tidak boleh berdalih kebolehan melakukan kedua shalat tersebut dengan hadits shahih bahwa Nabi bersabda, shalat adalah sebaik-baiknya tempat, perbanyaklah atau sedikitkanlah, karena sesungguhnya hadits tersebut hanya mengarah kepada shalat-shalat yang disyari’atkan.”

Kendati demikian, sholat hadiah masih diamalkan oleh sebagian umat Islam ketika ada orang yang meninggal. Dengan harapan pahalanya dapat mengalir kepada si mayit dan diringankan siksa kuburnya.

Wallahu’alam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.