Sukses

Muhammadiyah Bakal Beli Gereja Bekas Masjid di Madrid Spanyol, Anggaran Rp45 M

Salah satu organisasi muslim terbesar di Indonesia, Muhammadiyah berencana membeli sebuah gereja di Alcala, Madrid, Spanyol. Gereja itu semula adalah masjid peninggalan Kekhalifahan Abbasyiah

Liputan6.com, Banyumas - Salah satu organisasi muslim terbesar di Indonesia, Muhammadiyah berencana membeli sebuah gereja di Alcala, Madrid, Spanyol.

Gereja itu semula adalah masjid peninggalan Kekhalifahan Abbasyiah.

Rencana ini diungkapkan oleh Muhammadiyah Jawa Timur, dalam konferensi virtual nasional organisasi tersebut pada Sabtu, 5 November 2022.

Pemimpin Muhammadiyah Jatim, Saad Ibrahim mengatakan Muhammadiyah Jatim berencana untuk membeli sebuah gereja tua di Alcala Spanyol, sekitar 15 menit berkendara dari Madrid.

“Semoga ini menjadi gerakan bagi kita semua dan (rahmat Allah) dapat terwujud melalui kita,” kata Saad dalam keterangan yang dirilis Muhammadiyah Jatim usai konferensi, sebagaimana dikutip dari kanal Global Liputan6.com, Sabtu (12/11/2022).

Mengutip dari laman This Week in Asia, Kamis (10/11/2022), gereja yang tidak disebutkan namanya itu, dulunya adalah masjid dan berdiri di atas tanah seluas 3.000 meter persegi.

 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sejarah Bani Abbasiyah di Spanyol

Gereja itu dijual karena jemaatnya telah menyusut menjadi 15 orang. Saat ini, timnya sedang dalam proses negosiasi dengan pengelola tempat ibadah yang menawarkan harga 3 juta euro atau sekitar Rp45 miliar.

Saat menceritakan, dia merasa “sangat tersentuh” dengan penemuan situs sejarah muslim itu.

Beberapa wilayah di Spanyol dan Portugal dulunya adalah bagian dari Kekhalifahan Abbasiyah, kekhalifahan ketiga usai wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Kekhalifahan itu memerintah dari tahun 750 hingga 1517, dengan wilayahnya mencakup Irak, Spanyol, Portugal, Maroko, Sisilia, dan Mesir.

"(Di Spanyol), dulu ada sekitar 800 masjid di sana (di bawah kekhalifahan). Sekarang tinggal beberapa, mungkin tidak lebih dari 10, jadi kami sangat tersentuh (ketika kami menemukan) bahwa ada bekas masjid yang terbengkalai," kata Saad.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.