Sukses

Tragedi Kanjuruhan Malang, Ini Bacaan dan Tata Cara Doa untuk Orang Meninggal

Masyarakat Indonesia tengah berduka cita. Seratusan lebih orang menjadi korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Kita bisa mengirimkan doa kepada jenazah korban, atau doa untuk orang yang sudah meninggal dunia

Liputan6.com, Malang - Masyarakat Indonesia tengah berduka cita. Seratusan lebih orang menjadi korban dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu malam hingga Minggu dinihari.

Sejumlah lembaga merilis jumlah korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan dengan angka berbeda. Ada yang menyebut 127 orang, ada pula yang menyebutnya telah mencapai 131 orang dan bahkan lebih dari 170 orang.

Terlepas dari itu, sebagai bentuk duka cita, umat Islam sebenarnya tetap bisa membantu para korban dengan mendoakan. Berikut adalah lafal doa untuk orang yang telah meninggal dunia.

Terlebih, bisa jadi di antara korban adalah rekan, kenalan, atau bahkan masih saudara.

Doa permohonan Rahmat, Ampunan, dan Syafaat

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ

Allāhummaghfir lahum, warhamhum, wa ‘āfihim, wa‘fu ‘anhum. Allāhumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafā’ata ‘alā ahlil qubūri min ahli lā ilāha illallāhu Muhammadun rasūlullāh.

Artinya: Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa’at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.

Doa untuk orang yang sudah meninggal di atas adalah untuk jenazah laki-laki. Untuk jenazah wanita, lafal hum diganti dengan ha.

Mendoakan orang yang sudah meninggal baiknya ditutup dengan membaca doa sapu jagad dan diakhiri dengan surat Al Fatihah.

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سًبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ

Rabbanā ātina fid duniā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār. Subhāna rabbika rabbil ‘izzati ‘an mā yashifūna, wa salāmun ‘alal mursalīna, wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin, wa ‘alā ālihī, wa shahbihī, wa sallama, wal hamdulillāhi rabbil ‘alamīn. Al-Fatihah.

Artinya: Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungi kami dari siksa api neraka. Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari segala yang mereka gambarkan. Semoga kesejahteraan melimpah untuk para rasul. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. (baca Surat Al-Fatihah).”

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sabda Rasulullah Tentang Doa untuk Orang Meninggal

Rasulullah SAW bersabda orang yang sudah meninggal dunia masih bisa menerima pahala dari doa-doa keturunan atau orang-orang yang mengiriminya doa.

“Seorang mayat dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang meminta pertolongan. Dia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak, dan kawan yang terpercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya, itu lebih ia sukai daripada dunia berikut segala isinya. Dan sesungguhnya Allah menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung. Adapun hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati ialah memohon istighfar kepada Allah untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka.” (HR Ad-Dailami).

Hal ini juga sebagaimana keterangan Syekh M Nawawi Banten berikut ini:

دَايَا الْأَحْيَاءِ لِلْأَمْوَاتِ الدُّعَاءُ وَالْإِسْتِغْفَارُ

“Hadiah orang-orang yang masih hidup kepada orang-orang yang telah meninggal dunia adalah doa dan permohonan ampunan kepada Allah (istighfar) untuk mereka,” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Fikr: tt], halaman 281).”

Tim Rembulan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.