Sukses

5 Film Islami Terbaik yang Inspiratif, Kisah Negeri 5 Menara hingga Penaklukan Konstantinopel

Ada banyak cara untuk mencari inspirasi hidup. Bagi pencinta film, menonton bisa menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan kembali semangat menjalani kehidupan dan meraih mimpi yang telah diidam-idamkan.

Liputan6.com, Bogor - Ada banyak cara untuk mencari inspirasi hidup. Bagi pencinta film, menonton bisa menjadi salah satu cara untuk menumbuhkan kembali semangat menjalani kehidupan dan meraih mimpi yang telah diidam-idamkan.

Salah satu genre film yang menginspirasi hidup adalah film tentang islami. Jangan salah lho kalau film-film yang mengedepankan nilai keislaman banyak yang menarik dan menginspirasi.

Untuk menonton film inspirasi islami, kamu bisa datang ke bioskop jika memang sedang ditayangkan. Namun apabila sudah tidak ada di bioskop, kamu bisa menontonnya secara streaming di situs yang legal.

Jika sampai saat ini belum ada ketertarikan untuk menonton film islami, bisa jadi karena kamu belum mengetahui gambaran umum dari film tersebut. Dalam artikel ini, Liputan6.com akan mengupas beberapa film islami yang menginspirasi.

Dari banyak film di Indonesia maupun luar Indonesia, beberapa film islami yang menginspirasi antara lain Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna, Haji Backaper, Di Bawah Lindungan Ka’bah, dan Fetih 1453.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Negeri 5 Menara

Film Negeri 5 Menara diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Ahmad Fuadi. Film ini menceritakan tentang Alif yang berasal dari Maninjau, Sumatera Barat. 

Alif mengikuti keinginan orangtua untuk sekolah sekaligus memperdalam ilmu agama di Gontor, Jawa Timur. Ia merantau dari tanah Sumatera ke Jawa.

Di Gontor Alif banyak kawan baru. Ia berkawan dengan Raja Lubis dari Ajang, Said Jufri dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung, dan  Baso Salahuddin dari Gowa.

Setelah lulus dari Gontor, mereka melanjutkan pendidikan dan pekerjaan sesuai bidangnya masing-masing. Mereka berhasil mewujudkan mimpi menggapai jendela dunia.

Dari film ini kamu akan mendapat pelajaran penting dari kata-kata sakti yang sering diucapkan oleh para aktor. Yakni Man Jadda Wa Jada, artinya siapa yang bersungguh-sungguh dia akan berhasil.

3 dari 6 halaman

2. Ranah 3 Warna

Setelah novel Negeri 5 Menara sukses menjadi buku yang best seller, Ahmad Fuadi menerbitkan kembali buku yang berjudul Ranah 3 Warna. Buku ini melanjutkan perjalanan Alif dalam menggapai mimpinya.

Lagi-lagi karya kedua Ahmad Fuadi ini dijadikan film dengan judul yang sama, yakni Ranah 3 Warna. Film ini baru tayang di bioskop pada Juni 2022.

Film yang disutradarai oleh Guntur Soeharjanto menceritakan Alif setelah lulus dari Pondok Madani (Gontor). Banyak tantangan yang lebih kompleks dihadapi oleh Alif dalam film ini. 

Setelah pulang ke Maninjau, sahabatnya, Randai merasa ragu jika Alif bisa masuk ke perguruan tinggi. Sebab, Alif tidak memiliki sertifikat Sekolah Menengah Atas (SMA). Bukan itu saja, Alif juga harus kehilangan sang ayah selama-lamanya.

Kata-kata sakti Man Jadda Wa Jada tidak cukup untuk menghadapi tantangan Alif. Hingga akhirnya ia mengingat pepatah yang lain, yakni Man Shabara Zhafira yang berarti siapa yang bersabar dia akan beruntung.

4 dari 6 halaman

3. Haji Backpacker

Film Haji Backpacker tayang sejak 2014. Meski sudah lampau, namun pelajaran dari film tersebut masih relevan di masa kini. Ditambah lagi latar film ini tidak hanya satu negara, jadi sangat cocok buat kamu yang hobinya berpetualang seperti cerita dalam film ini.

Film yang disutradarai oleh Danial Rifki menceritakan tentang perjalanan inspiratif seorang Mada dalam menemukan jati dirinya sebagai seorang muslim. Ia berkelana hingga 9 negara, antara lain Indonesia, Thailand, Vietnam, Tiongkok, India, Tibet, Nepal, Iran, dan Arab Saudi.

Selama perjalanan 9 negara, Mada hidup bebas tak menentu. Ia dihadapi berbagai tantangan yang rumit hingga memberontak Tuhan. Namun akhirnya, ia sadar dan kembali ke jalan yang benar. 

5 dari 6 halaman

4. Di Bawah Lindungan Ka’bah

Banyak film di Indonesia yang diambil dari novel. Begitu pula dengan film Di Bawah Lindungan Ka’bah yang diambil dari novel karya Buya Hamka.

Film Di Bawah Lindungan Ka’bah disutradari oleh Hanny R. Saputra. Herjunot Ali (Hamid) dan Laudya Cynthia Bella (Zainab) turut membintangi film tersebut.

Hamid dan Zainab saling jatuh cinta. Namun kelas sosial keduanya berbeda. Hamid berasal dari keluarga miskin, sementara Zainab dari keluarga kaya raya.

Ibu Hamid meminta putranya untuk tidak banyak berharap dari Zainab. Namun, pertemuan Hamid dan Zainab yang cukup intens membuat keduanya saling jatuh cinta.

Suatu waktu, Zainab pingsan dan Hamid pun mencoba untuk memberi nafas buatan. Namun, tindakan Hamid tersebut dinilai melanggar norma. Hingga akhirnya dia di sidang dan diusir dari kampungnya.

Hamid pergi ke Makkah dan menunaikan ibadah haji sesuai dengan yang diimpikannya. Sementara Zainab dijodohkan oleh anak saudagar kaya raya, sepadan dengan kelas sosialnya. Hamid meninggal di Tanah Suci setelah mengetahui kekasih impiannya, Zainab meninggal.

6 dari 6 halaman

5. Fetih 1453

Sudah menonton film-film di atas? Apabila sudah, coba menonton film Fetih 1453 untuk mendapatkan inspirasi dari perjuangan tokoh Islam zaman dulu saat menghancurkan Konstantinopel.

Dalam film tersebut diceritakan bahwa sang sultan muda dari dinasti Turki Usmani bernama Muhamad Al Fatih atau Mehmed II yang berusia 21 tahun berhasil menaklukkan Konstantinopel. 

Sultan Mehmed II sempat mengalami kegagalan. Namun keyakinannya terhadap sabda Rasulullah SAW bahwa suatu saat Konstantinopel akan jatuh ke tangan umat Islam. Berkat pertolongan-Nya dan perjuangan bersama pasukannya, Sultan Mehmed II berhasil meruntuhkan Konstantinopel.

Itulah film-film islami yang inspiratif. Kamu dapat mengetahui alur cerita lengkapnya dengan cara menonton di layanan streaming legal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.