Sukses

Viral Bangkai Ikan Dewa Cibulan Dikafani dan Diazani, Ini Respons Tegas Buya Yahya

Bagaimana hukum ikan dewa mati dikafani dan diazani sebelum dikubur, menuai komentar tegas Buya Yahya

Liputan6.com, Kuningan - Beberapa waktu terakhir, beredar video viral tentang puluhan ikan dewa mati mendadak di Cibulan, Kuningan, Jawa Barat. Yang bikin heboh, ikan tersebut lantas dikuburkan dengan sebelumnya dikafani dan diazani, layaknya jenazah umat Islam.

Video viral ini kemudian ditanyakan oleh seorang jemaah pengajian KH Yahya Zainul Maarif, atau yang lebih populer dipanggil Buya Yahya. Dia menanyakan hukum mengkafani dan mengazani ikan mati.

Sebelum menjawab ini, Buya Yahya mengatakan harus diketahui terlebih dahulu, apakah yang melakukan hal tersebut adalah umat Islam atau nonmuslim. Sebab, ada hukum yang membedakan apakah dia muslim atau nonmuslim.

Menurut dia, jika hal itu dilakukan oleh orang yang bukan Islam, maka seorang muslim tak boleh turut campur. Sebab itu merupakan kepercayaan mereka.

"Jika itu yang dilakukan bukan oleh orang yang agama Islam maka urusan mereka, kita tidak ikut campur. Mungkin ada sekelompok orang yang mengatakan tuhannya ikan," ucap Buya Yahya, dikutip dari video di akun YouTube Buya Yahya.

Akan tetapi, sebaliknya jika dilakukan oleh muslim, maka hukumnya tidak boleh. Sebab, jenazah yang dikafani dan diazani adalah jenazah umat Islam.

Menurut dia, lebih baik ikan dewa mati itu digoreng karena lebih enak. "Mohon maaf kalau ada orang nonmuslim yang mendengar," ucap dia.

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Boleh Mempermainkan Agama

Dia mengakui ada khilaf soal azan orang meninggal atau hendak dimakamkan. Begitu pula dengan azan bayi yang baru lahir.

Namun, soal azan tidak ada khilaf bahwa azan adalah ritual khusus untuk muslim. Karena itu, ia memperingatkan agar seorang muslim tidak mempermainkan agama.

"Agama jangan buat main-main. Kalau Azan kan muslim," ucap dia.

Buya Yahya juga berpesan, jika masih ada muslim yang percaya bahwa ikan dewa merupakan jelmaan dewa, maka itu bukanlah ajaran Islam. Jika memang ada ikan yang aneh, hal itu wajar karena jenis ikan berjumlah ribuan.

"Tolong kepada semuanya jangan mempercayai hal-hal yang seperti itu. Kita itu ada ribuan jenis ikan. Mungkin ini ikan jin. Mohon maaf, kalau di luar Islam. Kami hanya untuk orang Islam," dia menjelaskan.

Namun begitu, dia juga meminta maaf jika ada umat Hindu atau Budha yang mempercayai dewa. Sebab, penjelasan ketiadaan dewa hanyalah untuk internal kaum muslim.

"Mohon maaf, kalau Anda beragama Hindu Budha, itu urusan Anda. Agama Anda, lakum diinukum waliyadiin. Itu agama lain, ini untuk kami. Tuhan kita hanya Allah, Jallaa jalaaluh," tandasnya.

3 dari 3 halaman

Legenda Ikan Dewa Cibulan

Diketahui, beberapa hari terakhir jagat maya heboh oleh video ikan dewa yang mati lantas dikafani dan diazani sebelum dikubur. Informasi yang dihimpun, peristiwa ini terjadi di objek Wisata Cibulan, Desa Maniskidul, Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Memang, di sejumlah kelompok masyarakat,ada kepercayaan bahwa ikan dewa Cibulan itu adalah jelmaan prajurit Prabu Siwiliangi. Karena itu, ikan dewa dianggap sebagai ikan keramat.

Terpantau di berbagai linimassa, tampak sejumlah ikan dewa berukuran besar mati dan tampaknya masih berada di dalam air. Kemudian, ada pula video yang menunjukkan seseorang sedang menjejer ikan-ikan mati tersebut.

Terakhir, yang bikin heboh, seorang pria tampak memasukkan ikan tersebut ke lubang yang sudah dialasi kain kafan. Kemudian, seorang pria lain azan di depan ikan-ikan yang mati tersebut.

Tim Rembulan

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.