Sukses

Jemaah Haji Patah Tulang Lutut Saat Wudu Segera Keluar Rumah Sakit

Jemaah calon haji yang dirawat di Rumah Sakit King Abdul Aziz karena patah tulang lutut segera pulang. Jemaah tersebut sebelumnya jatuh dari toilet saat wudu.

Liputan6.com, Jakarta Jemaah calon haji yang dirawat di Rumah Sakit King Abdul Aziz karena patah tulang lutut segera pulang. Jemaah tersebut sebelumnya jatuh dari toilet saat wudu.

"Pasien patah tulang lutut atas nama Saton Yusup yang jatuh di toilet, saat ini dirawat di RS King Abdul Aziz (Zaher). Sudah dioperasi dan insyaallah sore ini keluar dari RS," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Mukhammad Khanif, Rabu (22/6/2022).

Saton merupakan jemaah yang berasal dari Embarkasi Surabaya Kloter 002 atau SUB002.

Sementara itu, ada satu pasien patah tulang karena jatuh di eskalator masjid bernama Niamah Mahmud dari kloter 9 Embarkasi Jakarta - Pondok Gede atau JKG09.

"Patah tulang lengan bawah, sudah di gips dan sekarang rawat jalan. Sedangkan Ibu Saton SUB 02 patah tulang lutut karena jatuh di toilet," kata dia.

Sebelumnya, seorang jemaah calon haji mendapatkan perawatan di rumah sakit di Arab Saudi karena menderita patah tulang. Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah, Muhammad Imran mengatakan, jemaah tersebut terjatuh di toilet.

"Ada dua kasus yang saat ini masih dirawat di RS Arab Saudi. Satu ada gangguan penyakit jantung dan kedua ada yang patah, kemarin jatuh di toilet, tulang lututnya dan pemasangan plat, sudah dirawat di rumah sakit," kata Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah Muhammad Imran di kantor KKHI Makkah, Selasa (21/6/2022).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Membutuhkan Waktu

Imran menerangkan, perawatannya pun membutuhkan waktu 6 hingga 8 hari untuk baru bisa beraktivitas.

"Patah tulang lutut. Jadi lututnya tidak bisa gerak. Jatuhnya di toilet saat wudu," kata dia.

32 Jemaah Calon Haji Dapat Perawatan

Dia mengatakan, KKHI mencatat, ada 32 jemaah calon haji Indonesia yang mendapatkan perawatan hingga 20 Juni 2022 pukul 16.00 waktu setempat. Penyebabnya rata-rata dehidrasi.

"Rata-rata disebabkan karena alami dehidrasi, sehingga penyakit bawaan dari tanah air ini jadi kambuh," kata dia.

Imran mengatakan, pihaknya setiap hari mengunjungi mereka yang dirawat di rumah sakit. Langkah tersebut untuk menjembatani komunikasi pasien dengan dokter yang merawat sekaligus memberikan dukungan moril.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.