Sukses

Daker Makkah Panggil Penyedia Katering Jemaah Calon Haji, Ada Apa?

Sampai dengan saat ini sudah ada 36 ribu atau sekitar 30 persen jemaah haji yang tiba di Makkah. Layanan katering bagi para jemaah saat ini tengah dipermasalahkan.

Liputan6.com, Jakarta Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Mukhammad Khanif mengumpulkan para penyedia layanan katering. Hal tersebut untuk meneguhkan komitmen terkait dengan pelayanan katering untuk jemaah calon haji di Kota Makkah.

"Tadi malam kita sudah memanggil para penyedia katering untuk meneguhkan komitmen terkait dengan pelayanan katering di Kota Makkah ini. Sehingga dengan pertemuan ini diharapkan pelayanan katering bisa berjalan lancar dan bisa berjalan baik sampai dengan jemaah semua meninggalkan kota Makkah," kata Khanif di Kantor Daker Makkah, Rabu (22/6/2022).

Dia mengatakan, sampai dengan saat ini sudah ada 36 ribu atau sekitar 30 persen jemaah haji yang tiba di Makkah. Pelayanannya pun, kata dia berjalan dengan baik sejauh ini.

Sementara itu, Plt Inspektur Jenderal Kementerian Agama (Kemenag RI) Nizar Ali mengatakan, memang perlu ada antisipasi dalam hal layanan penyediaan katering, agar tidak terulang lagi kasus layanan katering di Madinah yang diberikan tidak sesuai kesepakatan, baik dari sisi menu hingga jumlahnya.

"Untuk antipasi maka teman-teman daker antisipasi memanggil seluruh penyedia katering untuk antisipasi supaya tidak terjadi lagi. Tapi kejadiannya tidak signifikan nasi tidak ada, paling kalau terlambat juga tidak signifikan hanya beberapa menit tidak jam-jaman," kata Nizar.

Dia mengatakan, 3 hari jelang ibadah di Arafah dan dua hari setelah ibadah merupakan masa puncak haji. Oleh karena itu, jemaah perlu dibekali dengan gizi yang cukup untuk melaksanakan ibadah haji.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menu untuk Jemaah Tidak Sesuai

Sebelumnya, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2022 menyatakan akan memanggil pihak penyedia layanan katering di Madinah. Sebab, layanan katering di Madinah yang diberikan tidak sesuai kesepakatan, baik dari sisi menu hingga jumlahnya. Hal ini lantaran ada jemaah yang mempertanyakan layanan katering di Madinah. 

"Kami juga sampaikan kepada kawan-kawan yang bertanggung jawab terhadap katering. Kami akan panggil seluruh layanan katering khususnya yang ada di Madinah agar kejadian tersebut tidak terjadi lagi," kata Ketua PPIH Arab Saudi 2022 Arsad Hidayat usai menggelar rapat evaluasi di Madinah, Jumat 17 Juni 2022.

Dia mengatakan, layanan katering yang dipermasalahkan jemaah adalah mengenai menunya, bukan masalah lainnya.

"Jadi menu yang tidak sesuai dengan kesepakatan. Itu pun jumlah sangat terbatas," kata Arsyad.

Menurut Arsyad, masalah ini tidak terjadi di semua layanan katering, melainkan di beberapa penyedia layanan katering. "Kebetulan sampel itu yang muncul ke beberapa media sosial jemaah haji," kata dia.

3 dari 3 halaman

Jemaah Calon Haji Aceh Terima Wakaf Baitul Asyi 1.500 Riyal

Sementara itu, jemaah calon haji dari Embarkasi Aceh (BTJ) mendapat wakaf Baitul Asyi sebesar 1.500 Riyal atau setara Rp 6 juta di Makkah. Penerima diminta memanfaatkan uang tersebut dengan baik.

"Uang ini tolong dimanfaatkan dengan baik," ujar Pembina Yayasan Wakaf Baitul Asyi, Jamaluddin Affan di Hotel Shoqreyah, Raudah, Makkah, Selasa 21 Juni 2022.

Sebanyak 2.022 jemaah asal Aceh mendapatkan wakaf tersebut secara tunai yang diberikan langsung oleh Nazir (penyalur nazar wakaf) Syaikh Abdul Latif Baltou. Dia meminta jemaah haji Indonesia memperbanyak ibadah selama di Tanah Suci.

Wakaf diserahkan oleh pengurus wakaf, dan diterima langsung para jemaah haji sebagai penerima. Tidak boleh diwakili orang lain.

Ena Herisna, jemaah asal Aceh Barat yang mendapat wakaf mengaku bersyukur. Rencananya uang tersebut akan digunakan untuk membayar dam dan kurban.

"Dapat uang wakaf, alhamdulillah saya bersyukur ada orang Aceh yang seperti itu. Saya bangga kita orang Aceh, bangga dengan ada seperti ini, karena ini satu-satunya yang ada pembagian wakaf," kata dia.

Ena menambahkan, living cost yang dibawanya masih utuh. Menurutnya, tujuannya ke tanah suci untuk ibadah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.