Sukses

Cara Membayar Zakat Penghasilan, Ketahui Hukum dan Perhitungannya

Zakat diibaratkan pensuci harta yang dimiliki.

Liputan6.com, Jakarta Cara membayar zakat penghasilan penting diketahui bagi yang sudah memenuhi syarat. Selain zakat fitrah, ada jenis-jenis zakat yang wajib dibayarkan bagi umat Islam. Salah satu jenis zakat ini adalah zakat penghasilan.

Zakat diibaratkan sebagai pensuci harta yang dimiliki. Dengan zakat, umat Islam senantiasa ingat bahwa harta yang dimiliki juga merupakan hak orang lain yang membutuhkan. Bagi Anda yang sudah memenuhi syarat nisab, wajib untuk membayarkan zakat penghasilan tiap bulannya.

Zakat penghasilan atau yang dikenal juga sebagai zakat profesi dikeluarkan dari harta yang dimiliki atas penghasilan. Ada syarat, hukum, dan ketentuang yang harus dipatuhi ketika membayarkan zakat penghasilan. Berikut cara membayar zakat penghasilan, syarat, hukum, dan ketentuannya, dirangkum Liputan6.com dari BAZNAS, Sabtu(7/5/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Mengenal zakat penghasilan

Zakat penghasilan merupakan zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dari hasil profesi. Zakat ini dikenal juga sebagai zakat profesi atau zakat pendapatan. Zakat penghasilan dikeluarkan dari harta yang dimiliki pada saat pendapatan/ penghasilan diterima oleh seseorang yang sudah dikatakan wajib zakat.

Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjelaskan, penghasilan yang dimaksud ialah setiap pendapatan seperti gaji, honorarium, upah, jasa, dan lain-lainnya yang diperoleh dengan cara halal, baik rutin seperti pejabat negara, pegawai, karyawan, maupun tidak rutin seperti dokter, pengacara, konsultan, dan sejenisnya, serta pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan bebas lainnya.

3 dari 6 halaman

Hukum zakat penghasilan

Menuruk Badan Amil Zakat Nasional atau BAZNAS, zakat mal merupakan zakat yang dikenakan atas uang, emas, surat berharga, dan aset yang disewakan. Zakat mal harus sudah mencapai nishab (batas minimum), terbebas dari hutang (milik penuh), sumber hartanya halal, dan kepemilikan telah mencapai 1 tahun (haul).

Zakat sangat penting untuk mensucikan harta yang dimiliki. Zakat penghasilan termasuk zakat mal yang wajib ditunaikan. Ini sesuai dengan firman Allah dalam QS. at-Taubah [9]: 103 yang berbunyi:

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.”

Zakat penghasilan wajib dibayarkan ketika penghasilan yang dimiliki sudah mencapai nisab sudah setahun.

4 dari 6 halaman

Besaran zakat penghasilan

Berdasarkan QS. Al-Baqarah ayat 267 harta yang wajib dizakatkan harus berasal dari harta yang halal, bukan berasal dari harta yang buruk. Nisab zakat mal yang disepakati adalah sebesar 85 gram emas (mengikuti harga Buy Back emas pada hari di mana zakat akan ditunaikan). Kadar zakatnya senilai 2,5%.

Seseorang dikatakan sudah wajib menunaikan zakat penghasilan apabila ia penghasilannya telah mencapai nishab zakat pendapatan sebesar 85 gram emas per tahun. Nishab zakat pendapatan/ penghasilan pada tahun 2022 adalah senilai 85 gram emas atau setara dengan Rp79,292,978,- per tahun atau Rp6,607,748,- per bulan. Artinya, orang yang bergaji Rp6,607,748 sudah wajib membayar zakat penghasilan 2.5 persen tiap bulannya.

Dalam praktiknya, zakat penghasilan dapat ditunaikan setiap bulan dengan nilai nishab perbulannya adalah setara dengan nilai seperduabelas dari 85 gram emas (seperti nilai yang tertera di atas) dengan kadar 2,5%. Jadi apabila penghasilan setiap bulan telah melebihi nilai nishab bulanan, maka wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5% dari penghasilannya tersebut.

Ada banyak jenis profesi dengan pembayaran rutin maupun tidak, dengan penghasilan sama dan tidak dalam setiap bulannya. Jika penghasilan dalam 1 bulan tidak mencapai nishab, maka hasil pendapatan selama 1 tahun dikumpulkan atau dihitung, kemudian zakat ditunaikan jika penghasilan bersihnya sudah cukup nishab.

5 dari 6 halaman

Cara menghitung zakat penghasilan

Berikut cara menghitung zakat penghasilan:

2,5% x Jumlah penghasilan dalam 1 bulan

Contoh:

Penghasilan Bapak Fulan sebesar Rp10.000.000/ bulan, atau Rp120.000.000,- dalam satu tahun. Artinya penghasilan Bapak Fulan sudah wajib zakat. Maka zakat Bapak Fulan adalah Rp250.000,-/ bulan.

6 dari 6 halaman

Jenis zakat mal lainnya

Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya

Bagi Anda yang memiliki logam mulia seperti emas dan perak yang telah memenuhi nisab dan haul, maka wajib untuk membayarkan zakatnya. Untuk emas yang wajib dizakatkan minimal memiliki berat 85 gram.

Zakat atas uang dan surat berharga lainnya

Zakat ini merupakan zakat yang dikenakan atas uang, harta yang disetarakan dengan uang, dan surat berharga lainnya yang telah mencapai nisab dan haul.

Zakat perniagaan

Zakat perniagaan merupakan zakat yang dikeluarkan oleh pemilik usaha perniagaan yang memenuhi nisab dan haul. Harta zakat mencapai nisab setelah dikurangi biaya operasional, kebutuhan primer, dan membayar utang.

Zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan

Zakat mal satu ini merupakan zakat yang dibayarkan atas hasil pertanian, perkebunan dan hasil hutan pada saat panen. Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis.

Zakat peternakan dan perikanan

Zakat peternakan dan perikanan merupakan ternak dan hasil perikanan yang telah mencapai nisab dan haul. Nisab untuk unta adalah 5 (lima) ekor, sapi 30 ekor, kambing atau domba 40 ekor.

Zakat pertambangan

Zakat pertambangan merupakan zakat yang dikeluarkan atas hasil usaha pertambangan yang telah mencapai nisab dan haul. Yang dimaksud dengan barang tambang adalah segala sesuatu yang merupakan hasil eksploitasi dari kedalaman tanah pada sebuah negara yang dilakukan oleh pihak swasta ataupun pemerintah.

Zakat perindustrian

Zakat perindustrian merupakan zakat yang dikeluarkan pemiliki usaha yang bergerak dalam bidang produksi barang dan jasa.

Zakat rikaz

Zakat rikaz merupakan zakat yang dikenakan atas harta temuan, dimana kadar zakatnya adalah 20%.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.