Sukses

Tepat Memilih Menu Buka dan Sahur Saat Ramadan Jaga Tubuh Tetap Sehat di Masa Pandemi

Pemilihan menu makanan yang tepat ketika buka puasa dan sahur berperan penting bagi kesehatan tubuh, terutama di masa pandemi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan menu makanan yang tepat ketika buka puasa dan sahur berperan penting bagi kesehatan tubuh, terutama di masa pandemi COVID-19. Dokter spesialis gizi klinik RSUI Wahyu Ika Wardhani pun memberi tips agar tubuh tetap sehat selama Ramadan di masa pandemi.

"Untuk makanan sahur, disarankan untuk sumber karbohidrat utamakan dari yang berjenis karbohidrat kompleks seperti nasi beras merah atau roti gandum, perbanyak konsumsi sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan serat," jelas Ika, seperti dilansir Antara, Minggu, 11 April 2021.

Ika merekomendasikan lauk pauk kaya protein seperti ayam, ikan atau telur untuk dikonsumsi saat sahur.

Sementara untuk makanan berbuka puasa, dia menyarankan agar menghindari konsumsi makanan secara berlebihan. Sebaliknya, nikmati makanan secara perlahan. Terkait jenis makanan, sebaiknya hindari gorengan dan batasi gula sederhana.

Ika mencontohkan makanan berbuka puasa yang baik seperti kurma. Seusai sunnah Nabi Muhammad,, umat Muslim bisa mebgonsumsi tiga butir kurma saat berbuka, karena kurma tergolong sumber serat yang baik.

 

Simak Juga Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tidak Makan Secara Berlebihan

Selain itu menjaga tubuh tetap terhidrasi bisa dilakukan melalui asupan air putih minimal delapan gelas sehari. Saat mengonsumsinya bisa dibagi menjadi dua gelas saat berbuka, empat gelas di malam hari, dan dua gelas saat sahur.

Ika juga mengingatkan agar mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan tubuh. Jika makan secara berlebihan maka berat badan bisa naik dan menyebabkan penyakit metabolik. Sementara bisa asupan makanan kurang, bisa menyebabkan kurang gizi sehingga daya tahan tubuh menurun dan mudah terinfeksi penyakit.

"Kebutuhan makanna tiap orang berbeda-beda, tergantung dari usia, jenis kelamin, tinggi badan, aktvitas fisik, kondisi kesehatan, dan lain-lain," kata Ika.

Ika mengatakan, puasa punya beragam manfaat bagi kesehatan, antara lain menurunkan resistensi insulin dan risiko DM (diabetes melitus), merangsang sistem imun dan perbaikan sel, mengatur metabolisme sel, membantu mengurangi kerusakan oksidatif dan inflamasi.

 

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.