Sukses

Keutamaan Puasa Syawal dan Cara Melaksanakannya Bagi Umat Islam

Keutamaan puasa syawal setelah sebelumnya menyelesaikan ibadah puasa Ramadan sangatlah besar.

Liputan6.com, Jakarta Keutamaan puasa Syawal setelah sebelumnya menyelesaikan ibadah puasa Ramadan sangatlah besar. Ibaratnya, puasa Syawal merupakan penyempurna ibadah puasa Ramadan yang telah kamu tunaikan.

Puasa Syawal yang dilaksanakan sebanyak enam hari di bulan Syawal merupakan puasa sunah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan karena berbagai keutamaannya. Kamu bisa melaksanakannya secara berturut-turut ataupun tidak asalkan masih di bulan Syawal.

Keutamaan puasa Syawal yang merupakan lanjutan dari puasa Ramadan sangat sayang untuk dilewatkan. Jadi jangan sampai melewatkan kesempatan untuk mendapatkan berbagai keutamaannya selama bulan Syawal setelah hari raya Idul Fitri.

Berikut Liputan6.com rangkum tentang keutamaan puasa Syawal dari berbagai sumber, Jumat (7/6/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Seakan Berpuasa Selama Setahun Penuh

Keutamaan puasa Syawal terdapat dalam hadits yang diriwayatkan Muslim. Hadits itu berasal dari Abu Ayyub Al Anshori yang pernah mendengar sabda Nabi Muhammad SAW.

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR Muslim).

Imam Nawawi memberikan penjelasan bahwa para ulama mazhab Syafi'i bersepakat, paling afdhol melakukan puasa Syawal secara berturut-turut sehari setelah sholat Idul Fitri.

"Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal, setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadan. Karena seperti itu pun disebut menjalankan puasa enam hari Syawal setelah Ramadan."

Ibnu Rajab Al Hambali dalam Lathoiful Ma'arif berpendapat,

"Kebanyakan ulama tidak memakruhkan puasa pada tanggal 2 Syawal yaitu sehari setelah Idul Fitri."

Sementara Syeikh Muhammad bin Rosyid Al Ghofiliy berpendapat,

"Yang lebih utama adalah memulai puasa Syawal sehari setelah Idul Fitri. Ini demi kesempurnaan dan menggapai keutamaan. Hal ini supaya mendapatkan keutamaan puasa segera mungkin sebagaimana disebutkan dalam dalil sebelumnya. Namun, sah-sah saja puasa Syawal tidak dilakukan di awal-awal bulan Syawal karena menimbang mashalat yang lebih besar."

3 dari 4 halaman

Tanda Telah Diterimanya Puasa Ramadan

Keutamaan puasa syawal selanjutnya adalah sebagai tanda telah diterimanya puasa Ramadan. Ini berkaitan dengan balasan Allah SWT terhadap sebuah amalan saleh, maka kamu akan dituntun kepada amalan saleh selanjutnya.

Bila kamu telah menyelesaikan ibadah puasa Ramadan, maka kamu akan dituntun kepada ibadah puasa syawal sebagai amalan asleh selanjutnya. Begitulah keutamaan puasa syawal ini.

Ibnu Rajab menjelaskan keutamaan puasa syawal yang telah dijelaskan di atas sebagai berikut:

”Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan lalu dia melanjutkan dengan kebaikan lainnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula barangsiapa yang melaksanakan kebaikan lalu malah dilanjutkan dengan amalan kejelekan, maka ini adalah tanda tertolaknya atau tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukan.” (Latho-if Al Ma’arif, hal. 394.)

Sudah semestinya segala amal dan ibadah yang kamu lakukan di bulan Ramadan berlanjut di hari-hari lainnya, seperti di bulan syawal. Akan sangat merugi bila kamu tidak mendapatkan keutamaan puasa syawal sebagai lanjutan ibadah puasa Ramadan.

4 dari 4 halaman

Cara Melaksanakan Puasa Syawal

1. Puasa Syawal dilakukan 6 hari di bulan Syawal.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, keutamaan puasa Syawal akan didapatkan dengan melaksanakan puasa selama 6 hari di bulan Syawal. Puasa 6 hari di bulan Syawal ini sebaiknya dilakukan secara berurutan, namun boleh juga tidak.

Selain itu, puasa Syawal juga disarankan untuk dilaksanakan sehari setelah hari raya idul fitri atau disegerakan, namun boleh juga tidak disegerakan asal masih di bualn Syawal.

2. Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri, namun tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal.

Puasa 6 hari di bulan Syawal tidak berlaku lagi bila dilakukan di bulan lainnya. Selain itu, waktu puasa Syawal ini lebih utama bila dilaksanakan sehari setelah Hari Raya Idul Fitri.

Namun tidak apa-apa bila dilaksanakan di hari lain asalkan masih di bulan Syawal. Menyegerakan waktu puasa Syawal di hari kedua bulan Syawal menunjukkan i’tikad baik dalam bersegera untuk melakukan kebaikan

3. Lebih utama dilakukan secara berurutan namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan.

Waktu puasa Syawal juga lebih utama bila dilaksanakan secara berurutan dalam 6 hari. Namun tidak apa-apa juga bila dilaksanakan tidak secara berurutan asalkan masih di bulan Syawal.

Dengan melaksanakan Waktu Puasa Syawal secara berurutan dalam 6 hari, menunjukkan bahwa seorang umat islam berlomba-lomba dalam melaksanakan perintah Allah SWT.

4. Menunaikan puasa ganti terlebih dahulu agar mendapatkan keutamaan puasa Syawal.

Namun bila seorang umat islam memiliki puasa ramadan yang harus diganti karena berbagai hal yang dibolehkan pada bulan ramadan, maka ia wajib mengganti puasa tersebut terlebih dahulu. Hal ini agar waktu puasa Syawal dilaksanakan, maka keutamaannya akan ikut didapatkan karena telah menyempurnakan puasa ramadan.

Bahkan mengganti puasa ramadan lebih utama hukumnya dari puasa 6 hari di bulan Syawal, karena puasa ramadan adalah puasa wajib. Bila seorang muslim tidak menyelesaikan atau mengganti puasa ramadannnya yang batal terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa Syawal, maka keutamaan puasa Syawal tidak bisa didapatkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.