Sukses

Kata Jokowi Soal Pecah 2 Kementerian Pendidikan

Presiden terpilih Jokowi mendapat usulan untuk memekarkan Kementerian Pendidikan menjadi 2 lembaga.

Liputan6.com, Jakarta - Tim transisi mengusulkan kepada presiden terpilih Joko Widodo untuk memekarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi 2 lembaga menjadi Kementerian Pendidikan Dasar Menengah serta Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset.

Menanggapi hal itu, Jokowi menyebut masukan tersebut masih dalam tahap usulan dan belum sampai pada tahap pembahasan. Tidak hanya usulan pemekaran Kementerian pendidikan tapi juga usulan untuk memecah kementerian lain.

"Itu kan ada opsi-opsi. Ada pilihan-pilihan yang belum saya putuskan sampai ke saya. Semuanya baru opsi. Nggak cuma kementerian pendidikan saja," ujar Jokowi, Jakarta, Senin (25/8/2014).

Menurut Jokowi, perhitungan yang mendalam diperlukan untuk mengubah bentuk kementerian, apalagi memekarkan 1 kementerian menjadi 2 lembaga. Karena itu, pria yang kini masih menjabat Gubernur DKI Jakarta itu mengaku tidak mau terlalu terburu-buru dalam memutuskan untuk menolak atau menerima usulan tersebut.

"Hitung-hitungannya bagaimana? plus minusnya apa? Semuanya harus dihitung. Itu baru opsi-opsi ini, baca saja belum," ucap Jokowi.

Mantan Walikota Solo itu pun menuturkan, akan menampung setiap usulan dari tim transisi sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan bentuk kementeriannya nanti. Namun demikian, ia menegaskan, diterima atau tidaknya usulan tersebut merupakan hak prerogatifnya sebagai presiden.

"Belum diberikan ke saya saja belum. Bisa saja ada 2, 3, 4, 5, tapi saya belum tahu. Dan ingat, yang diberikan ke saya, belum tentu saya pilih," ucapnya.

Deputi Kantor Transisi Jokowi-JK Andi Widjajanto sebelumnya menjelaskan, usulan pembagian kementerian pendidikan menjadi 2 bagian. Kementerian Pendidikan Dasar Menengah akan berfokus pada pembangunan karakter, budi pekerti, nilai, norma, budaya bangsa. Tujuannya agar sejak dini terhadap anak-anak dibangun terlebih dulu sebuah nilai yang sangat kuat.

"Lalu setelah itu pendidikan tinggi dan riset melakukan link and match (keselarasan) antara universitas, kajian, dan lapangan kerja dan industri," urai Andi. (Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.