Sukses

SK Tak Asli, Saksi Tim Prabowo-Hatta Dilarang Bicara Saat Rekap

Hingga pukul 17.00 WIB, penghitungan suara Provinsi Jawa Barat masih berlangsung di KPU.

Liputan6.com, Jakarta - Tim advokasi pasangan capres dan cawapres Prabowo Subinto-Hatta Rajasa, Habiburrokhman gagal mengeluarkan komentar dan kritikan dalam sidang pleno penghitungan suara nasional Pilpres 2014. Sebab, mandat tertulis yang diberikan dinilai tidak asli.

Hal itu diungkapkan anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daniel Zuchron, usai mengecek Surat Keputusan (SK) mandat yang diberikan tim Prabowo-Hatta di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2014).

"Tadi kita sudah bicara, dan memang itu bukan surat (mandat) yang asli. Semuanya salinan. Bawaslu tak bisa bisa melanggar, karena sesuai dengan undang-undang," ujarnya.

Sementara pimpinan sidang pleno yang diambil alih sementara Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, dikarenakan tidak memiliki mandat resmi atau asli, maka penyampaian pendapat tetap harus melalui ketua saksi pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Rambe K Jaman.

"Ya Pak Habib, kalau surat mandat sudah ada yang aslinya kita akan berikan waktu seluas-luasnya. Tapi untuk saat ini, jika ingin menyampaikan sesuatu harus lewat Pak Rambe," kata Ferry.

"Itu tidak efektif pak ketua. Karena apa yang ada di otak saya tak mungkin saya sampaikan kepada beliau secara utuh. Untuk rekepitulasi Provinsi Jawa Barat ini saya yang ditugaskan," jawab Habib, sapaan karib Habiburrokhman.

Habib yang menjadi sorotan di ruang rapat KPU lantai 2 itu pun tidak terima. Ia mengaku, SK mandat asli sedang diantar menuju KPU dan menyalahkan KPU, kenapa harus memilih siapa yang ingin menyampaikan komentar dan pendapat.

"Ya, ketua KPU tak bisa seperti itu. Saya juga jelas, Direktur Advokat Prabowo-Hatta yang terdaftar di KPU. Kenapa saya tidak bisa mengeluarkan pendapat?" protes Habib.

Hingga pukul 17.00 WIB, penghitungan suara Provinsi Jawa Barat masih berlangsung di KPU. Saksi 2 pasangan capres saling menyatakan keberatan. (Mut)

Baca juga:

Rekapitulasi KPU 20 Provinsi: Jokowi-JK Salip Prabowo-Hatta

Survei LSI: Sudah Letih, Publik Ingin Pilpres Cepat Selesai

Survei LSI: 93% Publik Minta Pasangan Capres yang Kalah Legowo

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini