Sukses

Berpenghasilan Rp 1,7 Miliar Setahun, Pria Ini Komplain Tak Diberi Kerjaan

Klaim yang dilakukan pria ini menjadi sorotan banyak netizen.

Liputan6.com, Jakarta Mendapatkan pekerjaan yang nyaman dengan gaji yang tinggi saat ini memang terasa sulit. Bahkan, banyak pula perusahaan-perusahaan yang kerap menuntut karyawannya untuk bekerja lebih banyak dibandingkan jobdesk yang seharusnya.

Meski begitu, ada pula pekerjaan yang cukup mudah dilakukan namun bayaran yang diterima juga sebanding. Namun, pernahkah kamu menemukan seseorang yang mendapat bayaran cukup tinggi dengan pekerjaan ringan bahkan hampir tak melakukan apapun?

Dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Selasa (6/12/2022) seorang pria asal Irlandia melakukan protes kepada perusahaannya. Pasalnya, ia yang bekerja sebagai manajer keuangan di Irlandia untuk jaringan kereta api nasional mengklaim jika ia dibayar hampir 108.000 euro atau sekitar Rp 1,7 miliar setahun hanya untuk makan siang dan membaca koran.

Klaim yang dilakukan dirinya karena mendapatkan gaji tanpa melakukan apapun ini menjadi sorotan netizen. Pria bernama Dermot Alastair Mills ini menyebut mendapatkan upah tanpa pekerjaan sebagai bentuk dari diskriminasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tidak disibukkan oleh pekerjaan

Dermot Alastair Mills menyebut jika dirinya telah menjadi seorang akuntan di perusahaan sejak 2014 lalu. Namun, saat ia menjadi pelapor mengenai akuntansi di perusahaan jaringan kereta api, dirinya justru secara bertahap merasa dibebastugaskan. Ia mengaku jika setiap harinya hanya menghabiskan waktu untuk makan siang dan membaca koran saja.

“Saya membeli dua surat kabar, Times dan Independent, dan sandwich. Saya pergi ke bilik saya, saya menyalakan komputer saya, saya melihat email. Tidak ada email yang terkait dengan pekerjaan, tidak ada pesan, tidak ada komunikasi, tidak ada komunikasi kolega," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Berharap mendapatkan pekerjaan yang menyibukkan

Tak sampai disitu saja, Dermot juga mengaku jika ia hanya membalas email terkait pekerjaan sangat jarang. Bahkan, ia ingin mendapatkan pekerjaan yang mengharuskannya bekerja penuh sekali dalam seminggu.

“Saya duduk dan saya membaca koran dan saya makan sandwich saya. Lalu sekitar jam 10.30, kalau ada email yang butuh jawaban, saya jawab. Jika ada pekerjaan yang terkait dengannya, saya melakukan pekerjaan itu. Saya akan mengatakan jika saya mendapatkan sesuatu yang mengharuskan saya melakukan pekerjaan sekali dalam seminggu, saya akan senang.” lanjutnya.

4 dari 4 halaman

Sempat dipaksa cuti

Pria yang menduduki jabatan sebagai manajer keuangan tersebut mengaku mendapatkan promosi jabatan pada 2010 namun, pada 2013 kariernya mulai berantakan dan diduga diintimidasi menjadi peran baru serta dipaksa mengambil cuti sakit selama tiga bulan.

Dermot juga mengklain saat ia kembali, dirinya melihat adanya masalah baru dengan debitur dan mengirimkan laporan itikad baik kepada kepala eksekutif rel Irlandia pada Maret 20214 lalu. Namun, sebelum membuat pengungkapan yang dilindungi kepada Menteri Transportasi, rupanya, tanggung jawabnya di perusahaan telah dipotong begitu juga dengan portofolio anggarannya.

“Saya memulai dengan apa yang tampak seperti pengiriman yang masuk akal pada tahun 2013 dan 2014 (€8 juta atau Rp 130 miliar). Perlahan tapi pasti itu diretas menjadi nol (€400.000 atau Rp 6,5 miliar).” ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan, pengacaranya juga dibayar untuk tidak melakukan apapun. Dermot juga menambahkan jika ia merasa telah dikucilkan dan telah dikeluarkan dari rapat perusahaan meski hingga kini masih menerima gaji.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.