Sukses

Mengenal Honeypot, Satu-satunya Semut Penghasil Madu yang Punya Kehidupan Unik

Liputan6.com, Jakarta Sudah banyak orang tahu jika penghasil madu ialah lebah madu. Keberadaan lebah madu sudah ada sejak ratusan juta tahun silam. Manusia sendiri mulai memanfaatkannya sejak sekitar 3.000 tahun lalu. Hingga kini madu masih dipanen dari sarang lebah madu yang dipercaya punya beragam manfaat. 

Siapa sangka, ada hewan selain lebah yang bisa menghasilkan madu. Ialah semut honeypot, sama seperti lebah madu, semut jenis ini juga mengambil nektar dari tumbuhan untuk menyimpannya dalam tempat khusus. Semut Honeypot jadi satu-satunya semut di dunia yang mampu menghasilkan madu setelah lebah madu. 

Melansir dari BBC Earth (28/11), semut madu atau honeypot punya alasan tersendiri menyerupai lebah madu. Kehidupan mereka terbilang unik, semut honeypot menjadikan nektar sebagai cadangan makanan untuk menunjang koloni mereka. Menariknya cara menyimpan madu semut honeypot berbeda dari lebah madu. 

Keunikan inilah yang menjadikan semut honeypot bisa menghasilkan madu. Uniknya lagi madu semut bisa dikonsumsi langsung oleh manusia. Diketahui bahkan rasanya lebih manis dari madu yang biasa kita konsumsi. 

Berikut Liputan6.com merangkum hewan unik ini melansir dari berbagai sumber, Senin (28/11/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tubuh Semut Membengkak Berkat Madu

Lebah madu menyimpan zat gulan yang berasal dari nektar di sarang, tidak dengan semut honeypot. Mereka mengorbankan perut atau bagian tubuh mereka yang paling belakang untuk menyimpan madu. Gelembung-gelembung berwarna keemasan itulah madu dari semut honeypot. 

Semut yang menyimpan madu dalam perutnya itu akan mendapatkan nektar dari semut pekerja lainnya. Dari mulut ke mulut, nektar dimasukkan ke dalam perut semut penyimpan madu. Siklus seperti itu terus berulang hingga menghasilkan perut yang membengkak. 

Begitu sudah penuh, cairan manis ini dimuntahkan oleh semut honeypot setiap kali anggota koloni mereka membutuhkan makanan. Mengingat semut honeypot hidup di dataran kering di Australia, Amerika Serikat, Meksiko, dan di benua Afrika, di mana sulit untuk menemukan sumber makanan.

Semut penyimpan madu itu bergelantungan di sarang. Semut honeypot adalah sumber daya yang sangat berharga sehingga koloni semut lain terkadang akan menyerang dan mencurinya.

 

 

3 dari 4 halaman

Bisa Dimakan Langsung Seperti Madu

Mirip dengan madu yang dihasilkan lebah, semut honeypot ternyata bisa dikonsumsi. Di beberapa tempat seperti Australia, suku Aborigin menjadikan madu semut sebagai sumber makanan yang berharga. Mereka menggali sarang semut honeypot dan menjadikannya sebagai sumber gula.

Hal ini dibuktikan langsung dalam film dokumenter Trials Of Life tahun 1990, David Attenborough sendiri difilmkan memakan semut honeypot. Tubuh semut membengkak seketika pecah mengeluarkan cairan keemasan. 

Tidak seperti madu dari lebah yang lebih kental, madu dari semut honeypot lebih encer. Bahkan ada yang berpendapat madu dari semut honeypot lebih manis. Secara umum, semut honeypot termasuk dalam kategori Camponotus inflatus. 

 

 

4 dari 4 halaman

Kandungan Madu yang Lebih Manis

Di Australia sendiri, memakan madu semut dari semut honeypot jadi tradisi tersendiri. Seperti yang dilakukan oleh sebuah keluarga di Australia Barat. Seperti yang dilakukan dua bersaudara Edie Ulrich dan Marjorie Stubbs kerap berburu madu semut. 

“Ibu dan Nana Daisy dulu sering mengajak kami jalan-jalan. Selama liburan sekolah, pergi ke semak-semak dan mencari semut madu bersama keluarga adalah hal yang menyenangkan,” kata Ulrich kepada SBS. 

Tradisi yang masih dipertahankan para perempuan itu, masih akan menggali sarang semut madu di akhir pekan bersama anak cucu mereka. Menariknya, mereka menggambarkan madu semut lebih manis dari madu yang dihasilkan lebah madu. 

“Rasanya seperti madu yang kamu punya di rumah, tapi menurutku madu dari madu semut lebih manis. Ada beberapa selera yang berbeda; itu tergantung pada jenis bunga yang mereka makan,” kata Edie Ulrich warga lokal Australia kepada SBS.com.au.

Perbedaan signifikan lainnya antara kedua jenis madu ini adalah glukosa hadir dalam jumlah yang lebih tinggi daripada fruktosa dalam madu semut, sedangkan madu lebah memiliki kebalikannya. Kedua varietas tersebut mengandung antioksidan tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.