Sukses

7 Penyebab Kabut Asap yang Wajib Diketahui, Lengkap Dampaknya bagi Kesehatan

Penyebab kabut asap bisa terjadi karena faktor alam maupun ulah aktivitas manusia.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab kabut asap dapat terjadi karena beberapa faktor. Bencana kabut asap ini termasuk juga sebagai pencemaran udara. Pencemaran udara dapat membuat kualitas udara di suatu tempat menjadi menurun.

Dengan mengetahui penyebab kabut asap dapat menjadi langkah awal pencegahannya. Kabut asap ini adalah polusi udara yang membawa partikel-partikel berbahaya. Apabila terhirup oleh makhluk hidup dalam jangka waktu lama akan berdampak pada kesehatan.

Penyebab kabut asap bisa terjadi karena faktor alam maupun ulah aktivitas manusia. Kabut asap akan terlihat sebagai asap kekuningan yang menutupi jarak pandang manusia maupun hewan. Untuk dapat mengatasi dan mencegahnya, anda perlu mengetahui penyebab kabut asap.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai penyebab kabut asap beserta dampak dan cara mencegahnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (30/9/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengenal Kabut Asap

Mengutip dari laman Conserve Energy Future, kabut asap atau smog adalah kabut bewarna kekuningan atau kehitaman, terbentuk oleh campuran polutan di atmosfer. Kabut asap juga dapat didefinisikan sebagai udara berkabut yang menyebabkan kesulitan bernapas.

Kabut asap merupakan masalah serius di sebagian besar wilayah perkotaan. Penyebab kabut asap sendiri karena adanya faktor alam maupun ulah aktivitas manusia. Faktor ulah manusia yaitu emisi dai kendaraan dan industri, serta pembakaran kayu dan batu bara.

Secara terminologi, kabut asap adalah campuran kabut cair, padar, dan partikel asap. Kabut asap biasanya berupa kekuningan atau kehitaman yang menutupi jarak pandang. Hal ini dapat terjadi ketika asap, emisi, dan partikulat (nitrogen dan sulfur oksida dan senyawa organik yang mudah menguap) bereaksi dengan adanya sinar matahari untuk membentuk ozon di permukaan tanah. Kabut asap memiliki efek negatif yang serius pada manusia, tumbuhan, dan hewan.

3 dari 5 halaman

Penyebab Kabut Asap

1. Kebakaran Hutan

Penyebab kabut asap yang umum terjadi adalah disebabkan oleh kebakaran hutan. Kebakaran hutan bisa terjadi karena adanya suhu tinggi dari gelombang panas atau karena ulah manusia. Di Indonesia sendiri, kejadian ini sering terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.

Kabut asap yang terjadi dari kebakaran hutan alami cenderung lebih berbahaya karena dapat terjadi di beberapa titik sekaligus. Karena hutan merupakan paru-paru dunia, sudah sebaiknya manusia menghindari kebakaran hutan yang dilakukan secara illegal dan merugikan makhluk hidup lainnya.

2. Asap Kendaraan Bermotor

Penyebab kabut asap yang berikutnya adalah berasal dari asap kendaraan. Asap kendaraan sudah lama diketahui menjadi penyebab terjadinya kabut asap. Asap kendaraan mengandung bahan kimia seperti hidrokarbon, karbon monoksida, nitrogen oksida, dan berbagai bahan mudah menguap lainnya.

Nah, ketika bahan-bahan tersebut bersentuhan dengan sinar matahari, maka akan timbul reaksi kimiawi yang mengubahnya menjadi kabut asap. Kabut asap yang berasal dari kendaraan bermotor sering ditemukan di beberapa negara dengan populasi kendaraan bermotor yang besar, misalnya saja di Indonesia.

3. Gunung Meletus

Penyebab kabut asap yang ini memang umum terjadi khususnya di Indonesia. Beberapa penyebab kabut asap memang berasal dari ulah manusia. Namun, penyebab kabut asap juga bisa terjadi secara alami berasal dari alamnya.

Misalnya saja asap dari gunung yang sedang mengalami proses erupsi. Hal ini dikarenakan adanya komposisi asap serta beberapa partikel yang ada di dalam asap dari gunung meletus dapat bereaksi dengan sinar matahari dan oksigen, serta menjadi kabut asap.

4. Pembakaran Batu Bara

Penyebab kabut asap lainnya adalah adanya sisa pembakaran batu bara. Sisa pembakaran yang disebabkan oleh pembakaran batu bara adalah salah satu penyebab utama terjadinya kabut asap. Hal ini biasanya terjadi pada era awal kemjuan industri, di mana mesin serta peralatan berat lainnya dijalankan dengan menggunakan bahan bakar batu bara.

4 dari 5 halaman

Penyebab Kabut Asap

5. Pembakaran Sampah

Penyebab kabut asap yang berikutnya adalah adanya pembakaran sampah. Konsumsi manusia yang berlebih dapat menimbulkan sampah dalam jumlah besar. Untuk menghilangkan limbah ini, sebagian besar dibakar, yang mengarah pada emisi gas berbahaya ke atmosfer kita dan berubah menjadi pembentukan kabut asap.

6. Penggunaan Kembang Api

Penyebab kabut asap yang lainnya adalah pembakaran kembang api secara besar-besaran. Meskipun penggunaan kembang api jarang, namun kembang api dalam satu malam tetap dapat menyebabkan polusi udara dan partikel yang sangat besar yang menyebabkan kabut asap signifikan. Hal ini terutama berlaku pada Malam Tahun Baru ketika sejumlah besar kembang api digunakan, dan kota-kota besar diselimuti oleh lapisan kabut asap yang tebal.

7. Pembakaran Bahan Pertanian

Penyebab kabut asap yang selanjutnya adalah karena pembakaran bahan pertanian. Di beberapa negara, pembakaran lahan pertanian juga dapat berkontribusi pada masalah kabut asap. Misalnya, untuk membuang tanaman tua dan bahan limbah yang dihasilkan dari praktik pertanian, petani sering membakarnya karena ini adalah cara yang nyaman untuk melakukannya. Padahal pembakaran bahan pertanian yang mengandung amonia, pestisida, dan pupuk biasanya menyiratkan emisi gas ke atmosfer kita, yang kemudian berubah menjadi kabut asap.

5 dari 5 halaman

Dampak Kabut Asap bagi Kesehatan

1. Susah bernapas dan merusak paru-paru

Tingginya emisi asap di udara akan membuat anda akan menjadi sulit bernapas dan dapat menyebabkan kerusakan paru-paru. Hal ini terutama menimpa mereka yang banyak beraktivitas di ruangan terbuka.

Penelitian juga telah menunjukkan bahwa menghirup kabut asap dalam jangka waktu yang panjang dapat meningkatkan risiko kematian akibat penyakit paru-paru seperti infeksi paru-paru terutama pada anak-anak, penyakit paru obstruktif kronis, hingga kanker paru-paru.

2. Batuk dan iritasi tenggorokan

Dampak dari kabut asap yang lainnya adalah seseorang dapat mengalami batuk dan iritasi tenggorokan. Umumnya keluhan ini berlangsung selama beberapa jam. Namun, efeknya bagi sistem pernapasan manusia bisa berlangsung lama, meskipun gejala sudah menghilang.

3. Iritasi mata

Dampak buruk kabut asap juga dapat menyebabkan iritasi pada mata, akibat debu dan zat iritatif di dalam kabut asap. Oleh karena itu, bila anda tinggal di wilayah yang rawan kabut asap, bisa selalu sediakan obat tetes mata dan jangan lupa gunakan kacamata jika bepergian ke luar rumah.

4. Mengganggu fungsi jantung

Partikel-partikel yang ada di dalam kabut asap berisiko menginfiltrasi aliran darah manusia, sehingga dapat berakibat buruk bagi jantung. Hal ini terjadi karena partikel dalam kabut asap berukuran sangat kecil, yaitu kurang dari 10 mikrometer. Nah, semakin kecilnya ukuran partikel, maka makin besar risiko yang bisa ditimbulkan.

Penelitian juga telah menunjukkan bahwa paparan kabut asap dalam jangka panjang berkaitan erat dengan meningkatnya risiko penyakit jantung koroner dan penumpukan plak pada pembuluh darah. Hal ini diduga berkaitan dengan proses peradangan yang muncul karena paparan partikel di dalam kabut asap.

5. Merusak kesehatan kulit

Tak hanya menimbulkan gangguan pada organ dalam, seperti saluran pernapasan dan jantung, polusi udara dari kabut asap juga dapat merusak kulit. Kabut asap dapat merusak kulit dengan cara menimbulkan iritasi dan peradangan pada jartingan kulit. Penelitian menunjukkan bahwa kabut asap dapat meningkatkan risiko penuaan dini kulit, jerawat, kanker kulit, dan memberatnya gejala eksim dan psoriasis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.