Sukses

Penyebab Hernia pada Anak, Pahami Risiko, Gejala, dan Pengobatannya

Penyebab hernia pada anak bisa disebabkan karena beberapa kondisi, berikut ini rinciannya berserta dengan gejala dan cara pengobatannya

Liputan6.com, Jakarta Penyebab hernia pada anak bisa dipicu karena beberapa kondisi yang terjadi selama kehamilan dan proses melahirkan. Hernia pada anak yang baru lahir, secara umum biasanya ditandai dengan adanya tonjolan di sekitar pusar dan alat kelamin. Namun tanda yang muncul bisa berbeda pada tiap bayi, tergantung jenis hernia yang diderita.

Salah satu penyebab hernia pada anak adalah faktor genetik, dimana jika orangtua dari si anak pernah mengalami hernia, maka peluang anak tersebut mengalami hernia akan lebih besar. Selain itu proses kelahiran bayi prematur juga bisa menjadi salah satu penyebab hernia pada anak.

Hernia yang umum dialami oleh anak-anak ada dua jenis, yaitu hernia inguinalis yang muncul di selangkangan dan hernia umbilikalis yang biasa muncul di sekitar pusar. Keduanya bisa terjadi pada bayi laki-laki maupun perempuan, dan kerap kali membuat anak menjadi rewel karena rasa nyeri yang dirasakan akibat hernia yang dialami.

Berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (20/9/2022). Tentang penyebab hernia pada anak, gejala yang muncul dan cara pengobatannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penyebab Hernia Pada Anak

Hernia terjadi ketika bagian usus menonjol melalui kelemahan pada otot perut. Tonjolan lunak terlihat di bawah kulit tempat hernia terjadi. Pada anak-anak, hernia biasanya terjadi di salah satu dari dua tempat yaitu pada area sekitar pusar dan di daerah selangkangan.

Hernia dapat berkembang dalam beberapa bulan pertama setelah bayi lahir karena kelemahan pada otot-otot perut. Namun, Hernia inguinalis dan umbilikalis terjadi karena alasan yang sedikit berbeda. Faktor penyebab hernia pada anak-anak lebih besar terjadi pada anak dengan kondisi:

- Terlahir lebih awal atau Prematuritas

- Orang tua atau saudara kandung yang menderita hernia saat bayi

- Memiliki Cystic fibrosis

- Displasia perkembangan panggul yang merupakan kondisi bawaan sejak lahir

- Lahir dengan kondisi testis yang tidak turun

- Kelainan pada sistem genitourinary atau uretra

3 dari 5 halaman

Gejala Hernia Pada Anak

Penyebab hernia pada anak sering terjadi pada bayi baru lahir. Tapi anda mungkin tidak melihat hernia selama beberapa minggu atau bulan setelah lahir. Gejala hernia mungkin tampak seperti masalah kesehatan lainnya, sehingga selalu konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Namun secara fisik gejala hernia berupa:

- Hernia inguinalis muncul sebagai tonjolan atau pembengkakan di selangkangan atau skrotum.

- Hernia umbilikalis muncul sebagai tonjolan atau pembengkakan di daerah pusar.

Dalam kedua kasus ini, pembengkakan mungkin lebih mudah dilihat ketika bayi menangis, batuk, atau mengejan untuk buang air besar. Benjolan ini mungkin menjadi lebih kecil atau hilang ketika bayi rileks.

Dalam beberapa kasus pengobatan cukup dengan mendorong lembut benjolan agar kembali ke perut, namun jika hernia tidak dapat didorong kembali ke perut. Lengkung usus mungkin tersangkut di titik lemah otot perut dan menyebabkan komplikasi. Ketika ini terjadi, gejala yang muncul adalah:

- Perut yang penuh dan bulat

- Sakit perut dan nyeri

- Muntah

- Bayi atau anak rewel

- Kemerahan atau perubahan warna di dekat hernia

- Demam

Jika usus yang macet tidak diobati, suplai darah mungkin tersumbat ke bagian usus. Kondisi ini merupakan keadaan darurat medis, yang harus segera mendapat penanganan dari pihak medis sebelum menjadi komplikasi yang berbahaya.

4 dari 5 halaman

Pengobatan Hernia Pada Anak

Perawatan penyebab hernia pada anak akan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum. Pengobatan juga akan tergantung pada seberapa parah kondisinya. Anak akan memerlukan pembedahan untuk hernia inguinalis dan operasi akan dilakukan segera setelah hernia ditemukan.

Hal ini karena jika tidak segera diatasi usus bisa tersangkut di kanalis inguinalis. Ketika ini terjadi, suplai darah ke usus bisa terputus. Usus kemudian bisa menjadi rusak. Pembedahan sering dilakukan sebelum kerusakan ini dapat terjadi.

Selama operasi hernia, anak anda akan diberikan obat untuk membuatnya tertidur (anestesi). Dokter bedah membuat sayatan kecil di area hernia. Dokter bedah kemudian akan menempatkan loop usus kembali ke daerah perut. Kemudian dokter akan menutup lubang di kanalis inguinalis untuk mencegah hernia lain. Potongan kecil selotip akan menutup sayatan.

Setelah operasi biasanya anak bisa langsung dibawa pulang beberapa jam setelah operasi. Jika anak anda prematur atau memiliki kondisi medis tertentu, mereka mungkin perlu menginap di rumah sakit untuk observasi terlebih dahulu sebelum diizinkan pulang.

Penyedia layanan kesehatan tempat anda melakukan pengobatan juga akan menjadwalkan janji tindak lanjut selama 7 hingga 10 hari setelah operasi anak. Dokter akan menilai progress penyembuhan dan memastikan anak anda telah pulih sepenuhnya.

5 dari 5 halaman

Perawatan Setelah Operasi Hernia

Anak mungkin mengalami sedikit rasa sakit atau ketidaknyamanan setelah operasi. Rasa sakit akan berkurang dalam satu hingga dua minggu. Penyedia layanan kesehatan anak mungkin meresepkan obat pereda nyeri untuk meredakannya.

Anda dapat memandikan anak anda dengan spons sehari setelah operasi. Tapi jangan memandikan anak anda di bak mandi selama dua sampai tiga hari setelah operasi karena dapat membuat bekas operasi menjadi lembab dan memungkinkan bakteri tumbuh di bekas luka.

Potongan-potongan kecil selotip yang menutupi luka operasi anak anda secara bertahap akan terlepas dengan sendirinya. Jangan menarik strip ini dari diri luka anak sendiri. Jika strip tidak jatuh dengan sendirinya, penyedia layanan kesehatan anak lah yang akan melepaskannya pada janji tindak lanjut berikutnya.

Demikian informasi tentang penyebab hernia pada anak, gejala yang muncul dan cara pengobatannya. Hernia pada anak merupakan gangguan kesehatan yang umum terjadi, namun harus selalu diingat untuk segera diobati jika anak anda mengalaminya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.