Sukses

Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung yang Perlu Diwaspadai, Lengkap Ciri-Cirinya

Penyebab terjadinya angin puting beliung adalah karena tekanan dalam suatu sistem cuaca.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab terjadinya angin putih beliung dapat terjadi karena faktor alam. Angin puting beliung adalah Pusaran angin kencang dengan kecepatan 120 km/jam atau lebih. Bencana alam ini sering terjadi pada masa peralihan musim.

Mengetahui penyebab terjadinya angin puting beliung dapat mencegah korban jiwa yang berjatuhan. Sebab, puting beliung sendiri merupakan bencana alam yang sulit untuk diprediksi dan biasanya terjadi dalam skala lokal.

Angin puting beliung bisa menyebabkan rusaknya rumah dan pohon tumbang. Kerusakan ini dapat merugikan masyarakat yang terdampak. Mengetahui penyebab terjadinya angin puting beliung dan tanda-tandanya dapat membuat kita siaga ketika puting beliuang sedang melanda.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai penyebab terjadinya angin puting beliung dan ciri-cirinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (18/9/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pengertian Angin Puting Beliung

Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, angin puting beliung didefinisikan sebagai angin kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5 menit). Angin puting beliung sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa.

Angin puting beliung yang bergerak dari lautan dapat mengaduk air laut dibawahnya dan pusat menyebabkan gelombang besar (badai). Dipusat badai mata angin yang bertekanan rendah akan membentuk kubah air yang tinggi. Kubah air ini akan menjadi banjir bila angin badai menghantam daratan.

3 dari 5 halaman

Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung

Penyebab terjadinya angin puting beliung adalah karena tekanan dalam suatu sistem cuaca. Bencana ini paling banyak terjadi pada musim peralihan atau pancaroba musim kemarau, dan sering terjadi pada siang hari saat suhu terasa panas serta pengap.

Penyebab terjadinya angin puting beliung adalah karena terjadi arus udara yang naik ke atas dengan tekanan cukup kuat akibat perbedaan suhu dingin dan panas di dalam awan. Pada proses inilah, hujan belum turun karena titik-titik air masih tertahan oleh udara yang bergerak naik ke atas. Kemudian, fase tersebut akan sampai pada waktu ketika titik-titik air tidak lagi bisa tertahan oleh udara yang menuju ke atas.

Sehingga hujan akan turun dan membawa arus udara turun. Proses ini akan menimbulkan gaya gesek antara arus udara yang naik dan turun. Gesekan tersebut akan semakin besar dan membuat suhu di sekitarnya menjadi sangat dingin. Semakin besar gesekan tersebut, maka akan terbentuk arus udara yang berputar semakin kencang membentuk siklon.

Kecepatan angin yang dihasilkan biasanya di atas 63 kilometer per jam. Biasanya penyebab terjadinya angin puting beliung akan disertai hujan deras. Jika massa udara yang naik tidak ada lagi, udara akan meluas ke seluruh awan dan angin puting beliung akan melemah kemudian berhenti. Angin puting beliung biasanya terjadi dalam durasi yang sangat singkat, yaitu sekitar 5 menit saja. Namun, dampak kerusakan yang dihasilkan bisa sangat parah bagi masyarakat. Bahkan terkadang menyebabkan korban jiwa.

4 dari 5 halaman

Ciri-Ciri Angin Puting Beliung

Supaya anda dapat waspada dan bisa siaga, anda perlu mengetahui ciri-ciri angin puting beliung. Dikutip dari laman BPBD Provinsi NTB, berikut ciri-cirinya adalah:

1. Udara terasa panas dan gerah (sumuk).

2. Di langit tampak muncul berangsur awan cumulus (awan putih bergerombol yang berlapis-lapis).

3. Di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas yaitu bewarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol.

4. Awan tiba-tiba berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat (awan cumulonimbus).

5. Angin kencang meniup ranting dan daun sehingga bergemirisik hebat, tanda waktu jelang datangnya angin beliung.

6. Durasi dalam fase pembentukan awan, hingga fase awan menghilang berlangsung paling lama sekitar 1 jam. Oleh karena itulah, masyarakat tetap waspada selama periode ini.

7. Sering terjadi pada siang hari, sekitar pukul 13.00 sampai 17.00.

8. Terjadi secara tiba-tiba dengan durasi selama 3-5 menit di sekitar area lokal.

9. Muncul sambaran petir padahal tidak ada hujan. Hal tersebut juga dapat menjadi kemungkinan akan datang hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

10. Udara terasa dingin, terutama ketika langit sudah mendung dan pepohonan bergoyang karena angin kencang.

5 dari 5 halaman

Dampak Terjadinya Angin Puting Beliung

1. Kerusakan pada rumah serta infrastruktur pada suatu daerah

2. Dalam kasus puting beliung ada beberapa yang kasus yang menimbulkan korban jiwa

3. Menimbulkan kerugian material seperti ternak terbawa angin dan mati dan sebagainya

4. Merusak kebun-kebun warga

5. Menciptakan banyak puing-puing dari kerusakan materi serta sampah yang berserakan

6. Dampak buruk dari angin puting beliung, dapat meluluhlantahkan tempat dengan area seluas 5 kilometer.

7. Mengakibatkan banjir.

8. Dapat mengangkat dan memindahkan benda-benda di sekitar yang tidak stabil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.