Sukses

5 Fakta Cak Sapari Legenda Ludruk Meninggal Dunia, Main Film Bareng Bayu Skak

Kabar duka seniman Ludruk Cak Sapari meninggal dunia.

Liputan6.com, Jakarta Dunia seni Tanah Air baru saja kehilangan salah satu senimannya. Ialah Cak Sapari yang menjadi legenda lewat talentanya memerankan kesenian Ludruk. Cak Sapari dikabarkan meninggal pada Kamis (15/9/2022) sekitar pukul 04.30 WIB. Siapa sangka, sebelum tutup usia, Cak Sapari sekali lagi mengankat Ludruk lewat film besutan Bayu Skak. 

Cak Sapari ikut andil dalam pembuatan film Bayu Skak berjudul Lara Ati. Bayu mengajak seniman ludruk legendaris Jawa Timur, Cak Kartolo, Cak Sapari, Ning Tini, Eko Londo, dan Cak Sil andil dalam film terbarunya yang ia buat. 

Tak heran jika kepergian Cak Sapari ini menjadi duka tersendiri bagi Bayu Skak. Ia segera mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Cak Sapari di usia 74 tahun. 

“Innalillahiwainnailaihirojiun. Cak Sapari sosok yang saya banggakan sebagai seniman ludruk Jawa Timur🙏🏽 Semoga Beliau diberi tempat yang terbaik di sisi Nya, dan semua keluarga & kerabat yang ditinggalkan diberi ketabahan,” tulis Bayu Skak lewat akun Twitternya, @moektito (15/9).

Dijuluki sebagai legenda seniman Ludruk, berikut Liptuan6.com merangkum fakta meninggalnya Cak Sapari melansir dari berbagai sumber, Kamis (15/9/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Jadi Ayah Bayu Skak di Film Lara Ati

Bayu Skak dalam Film Lara ati memerankan karakter Joko, anak Pak Bandi yang diperankan langsung oleh Cak Sapari. Duet akting tatap muka dilakukan oleh Bayu Skak dengan seniman asal Surabaya itu. Tak heran ia seketika menuliskan pesan haru atas kepergian Cak Sapari di dunia hiburan. 

Bersamaan dengan itu, Bayu sempat mengunggah foto adegan dirinya bersama Cak Sapari dan mengungkap kekagumannya pada Legenda Ludruk itu. 

Selain itu, Bayu juga mengajak seniman ludruk legendaris Jawa Timur, Cak Kartolo, Cak Sapari, Ning Tini, Eko Londo, dan Cak Silo.

3 dari 6 halaman

2. Mengudara Lewat RRI

Tak serta-merta terkenal, Cak Sapari punya jalan perjuangan tersendiri di dunia seni. Cak Sapari memulai karirnya dalam dunia seni dengan bersolo karir. Begitu pula rekan seperjuangannya, Kartolo. Akhirnya Cak Sapari dan Kartolo bertemu dan dipersatukan dalam  program roadshow RRI.

 

Meski hanya lewat radio, Cak Sapari dan Kartolo menunjukkan kemampuan mereka menghibur para pendengar. Mereka mengudara lewat frekuensi 96,8 FM dan 585 FM Pro4 milik RRI. 

Saat itu duo seniman ludruk itu ditemani  keempat rekan lainnya, yakni Basman, Sokran, Blonthang, dan Tini untuk menghibur masyarakat Surabaya melalui suara dan lawakan khas mereka. Sejak saat itu, grup ini dikenal dengan nama Kartolo Cs.

4 dari 6 halaman

3. Membintangi Film Yowis Ben

Komitmen Cak Sapari dan Cak Kartolo menggeluti dunia Ludruk kian membuahkan hasil. Tepat tahun 2019 lalu, keduanya ikut andil dalam pembuatan film karya Bayu Skak berjudul Yowis Ben. Bakat akting Cak Sapari sudah tak bisa diragukan lagi saat ia memerankan pelanggan warung pecel.

Tak hanya itu, ternyata Cak Sapari juga terlibat dalam program Yowis Ben the series. Kepergian Cak Sapari ini terjadi disaat film "Lara Ati" yang ia bintangi mulai tayang di bioskop Tanah Air tepat pada 15 September. Sontak hal ini membuat pihak yang terlibat ikut berduka. Salah satunya yakni Bayu Skak.

5 dari 6 halaman

4. Mendirikan Grup Karawitan

Kecintaannya pada dunia seni menggugah Kartolo Cs membentuk sebuah grup kesenian karawitan bernama Sawunggaling Surabaya. Grup ini selalu berhasil mengocok perut masyarakat dengan permainan perannya yang unik.

Dalam setiap pertunjukan keenam anggota menggambarkan karakter manusia yang berbeda-beda. Cak Sapari sendiri selalu membawakan karakter gaduh dan nakal, namun selalu berakhir menjadi korban. Sayangnya grup ini tidak dapat bertahan lama, karena Basman, Sokran dan Blonthang meninggal dunia.

6 dari 6 halaman

5. Mengeluhkan Batuk Sebelum Meninggal

Dalam lima tahun terakhir, Cak Sapari sendiri mulai mengalami penurunan kondisi kesehatan fisik dan psikis. Ia mengidap diabetes. Selain itu, Cak Sapari juga sempat mengonsumsi obat penenang sesuai resep psikiater. Dan pada tahun 2022 ini, ia mengeluhkan batuk yang tak kunjung sembuh.

Diketahui, Cak Sapari wafat di usia sekitar 74 tahun. Sahabat Kartolo ini diketahui menderita penyakit diabetes dan harus dirawat selama lima tahun terakhir.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.