Sukses

10 Puisi Bertema Kemerdekaan 17 Agustus, Penuh Makna Perjuangan dan Nasionalis

Karya sastra puisi tentang kemerdekaan Republik Indonesia bisa menjadi bentuk penghormatan kita kepada para pahlawan yang telah gugur

Liputan6.com, Jakarta Pada tanggal 17 Agustus adalah momen yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarat Indonesia, karena pada hari tersebut masyarakat Indonesia merayakan HUT RI ke-77. Untuk memeriahkannya, kamu bisa menulis ataupun membagikan puisi bertema kemerdekaan ke media sosial ataupun sebagai perlombaan di sekolah. 

Karya sastra puisi tentang kemerdekaan Republik Indonesia bisa menjadi bentuk penghormatan kita kepada para pahlawan yang telah gugur di medan perang. Dengan menuangkan semua makna perjuangan dan nasionalis, karya sastra puisi dapat membangkitkan semangat para pembaca supaya tetap mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Mengingat bahwa perjuangan Indonesia belum sepenuhnya selesai. Semangat kemerdekaan harus terus dikobarkan dan perjuangan harus terus dilakukan, demi kemajuan Indonesia yang sesungguhanya.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai puisi bertema kemerdekaan 17 Agustus yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (9/8/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Puisi Bertema Kemerdekaan 17 Agustus yang Penuh Makna Perjuangan

1. Bela Negara

Karya: Dilla Hardina Agustiani

 

Kobar semangat terus membara

Menyulut asa tuk bela negara

Berkorban jiwa serta raga

Usir penjajah dari tanah air kita

Ratusan nyawa pahlawan telah melayang

Mereka dengan gagah berani berperang

Menebas ketidakadilan walau penuh rintang

Agar tak ada lagi rakyat yang terkekang

17 Agustus kita telah merdeka

Perjuangan para pahlawan tak sia-sia

Terluka parah bahkan hilang nyawa pun rela

Demi melihat generasinya hidup damai sentosa

2. Pahlawanku

Karya: Reza Hidayat

 

Pahlawanku..

Bagaimana ku bisa

Membalas jasa-jasamu

Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi

Haruskah aku turun ke medan perang

Haruskah aku mandi berlumuran darah

Haruskah aku tertembak peluru penjajah

Aku tak tahu cara untuk membalas jasamu

Engkau relakan nyawamu

Demi suatu kemerdekaan yang mungkin

Tak bisa kau raih dengan tanganmu sendiri

Pahlawanku.. engkaulah bunga bangsa

3. Diponegoro

Karya: Chairil Anwar

 

Di masa pembangunan ini

Tuan hidup kembali

Dan bara kagum menjadi api

Di depan sekali tuan menanti

Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali

Padang di kanan, keris di kiri

Berselempang semangat yang tak bisa mati

3 dari 4 halaman

Puisi Bertema Kemerdekaan 17 Agustus yang Penuh Makna Nasionalis

4. Hari Itu, Bangsaku Bahagia

Karya: Asty Kusumadewi

 

Indonesia adalah negara kaya

Negara penuh budaya

Negara yang selalu jaya

Di setiap generasinya

Namun, ada kisah nyata dibalik itu semua

Penjajahan dimana-mana

Perjuangan melawan penjajah durjana

Dengan semangat juang 45

Pertumpahan darah di tanah air

Saksi bisu perjuangan bangsa

Dengan satu keinginannya

Tekad kuat untuk Merdeka!

Merdeka, Merdeka, Merdeka!

Hari Itu Bangsaku Bahagia

17 Agustus 1945

Indonesia merdeka dari segala sengsara dan lara

5. Saya Indonesia, Saya Pancasila

Karya: Asty Kusumadewi

 

Merdeka harga mati!

Merdeka harga mati!

Merdeka harga mati!

Seruan panglima kepada anggotanya

Masih ingat bung Tomo dengan semangatnya

I Gusti Ngurah Rai dengan Puputan Margarana

Palagan Ambarawa dengan tumpah darahnya

Bekerjasama untuk tanah air kita Merdeka dari para penjajah durjana

17 Agustus 1945

Proklamasi dibacakan

Riuh tangis haru dikumandangkan

Jatuhnya Jepang dan merdekanya Negara Indonesia

Rumusan Pancasila tersusun secara nyata

Bukti jadi dasar Negara Indonesia

Lambang negara Bhineka Tunggal Ika

Saya Indonesia, Saya Pancasila

6. Indonesia Sudah Merdeka

Karya: Asty Kusumadewi

 

Penjajah melawan Indonesia

Peperangan di belahan penjuru Nusantara

Bambu runcing senjata utama

Memperjuangkan Indonesia merdeka

Konon katanya, sepotong roti lebih berharga

Soedirman jadi korbannya

Pengkhianat bangsa tunduk menggadaikan harga dirinya

Bersyukur, Jenderal dilindungi oleh Yang Maha Esa

Indonesia sudah merdeka

Kapten Pattimura dengan pedangnya

Jenderal Soedirman dengan tandunya

Pangeran Diponegoro dengan gerilyanya

Melawan penjajah sebegitu kuatnya

Ucapkan syukur kepada Tuhan kita

Dengan segala upaya

Dengan pertumpahan darahnya

Indonesia, sudah.. Merdeka!!

7. Terima Kasih Pahlawan

Karya: Rayhandi

 

Karena jasamu kita merdeka

Hidup di ujung barat hingga timur

Tanpa takut dan gugup yang membara

Kau rela mati demi kami

Kau rela miskin demi kami

Kau rela menderita demi kami

Untuk kami kau rela hancur

Berkatmu indonesia bisa merdeka

Mengepak sayap melesat langit

Berkatmu indonesia bisa jaya

Menembus zaman hingga canggih

Tak terbayang jika keberanian itu tak tumbuh di hati kalian

Tak terbayang jika kesabaran itu tak menyertai derita kalian

Tak terbayang jika semangat itu tak membakar bara kalian.

Kami anak muda kami bangsa Indonesia

Berterima kasih untuk jasa jasamu para pahlawan

Karena perjuangan yang luar biasa kalian

Indonesia bisa menikmati udara kemerdekaan.

4 dari 4 halaman

Puisi Bertema Kemerdekaan 17 Agustus yang Penuh Makna Perjuangan

8. Merdekalah Bangsaku

Karya: Yamin

 

Sejarahmu terus terkenang diingatanku

Tujuh belas Agustus saksi bisu hari kobebasanku

Para pahlawan bertaruh keras pertahankan keutuhanmu

Sebagai kenangan sepanjang hidup

Indonesia kini merdeka

Berkibarnya sang merah putih bawa napas lega tanpa nestapa

Mengenang cerita berderailah air mata

Kemerdekaan hilangkan jeritan lara

Indonesia merdeka...

Lahirkan pemuda pemudi bangsa

Terbang ke awan menguak kedamaian

Menengok ke kanan bawa kebaikan

Kaki cengkeram erat semboyan kemerdekaan

9. Indonesiaku

Karya: Diyah Fadilah

 

Indonesiaku...

Kini kau tlah terlepas dari belenggu penjajahan

Dulu ditindas, ditebas hingga dirampas

Hingga satu persatu rakyat tewas

Indonesiaku...

Terbebas dari penjajah tak semudah membalik tangan

Detik demi detik merelakan keringat bertetesan

Satu malam pun serasa ribuan tahun

Indonesiaku...

Kini sang dwiwarna telah berkibar

Semerbak harumnya bagaikan mawar

Sampai tak terasa puluhan tahun terlewatkan

Indonesiaku...

Semoga kisahmu tak pernah pupus

Tak hanya suka namun juga duka

Bukan hanya tinggal sebuah cerita

10. Pengorbanan

Karya: Siti Halimah

 

Mengucur deras keringat

Membasahi tubuh yang terikat

Membawa angan jauh entah kemana

Bagaikan pungguk merindukan bulan

Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan

Pagi yang menjadi malam

Bulan yang menjadi tahun

Sekian lama telah menanti

Dirinya tak jua lepas

Andai aku sang Ksatria

Aku pasti menyelamatkanya

Namun semua hanya mimpi

Dirinyalah yang harus berusaha

Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.