Sukses

7 Penyebab Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya, Pahami Sejarahnya

Penyelasan penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya, mulai dari faktor internal hingga faktor eksternal

Liputan6.com, Jakarta Penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya disebabkan oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal. Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim terbesar yang ada di Nusantara. Kerajaan Sriwijaya juga menjadi kerajaan Buddha terbesar di Indonesia dan pusat pengajaran ajaran Buddha yang dirintis oleh Sidharta Gautama.

Sayangnya kemegahan dan kebesaran kerajaan Sriwijaya harus berakhir, penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya ini diketahui disebabkan karena adanya perseteruan internal di dalam kerajaan hingga karena adanya perkembangan Islam yang pesat pada waktu itu.

Dikenang dan dikenal sebagai salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di Nusantara, sejarah hingga penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya menjadi bagian penting dalam sejarah Nusantara. Apalagi kerajaan Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat kebudayaan, peradaban dan ilmu pengetahuan agama Buddha.

Untuk mengetahui dengan lebih detail penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (9/8/2022). Sejarah hingga penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya dan Sejarahnya

Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanegara. Terus berkembang pesat di Nusantara, kerajaan Sriwijaya mencapai titip kejayaannya pada masa kepemimpinan Balaputradewa yang merupakan raja kesepuluh di Kerajaan Sriwijaya.

Sayangnya setelah sepeninggalan balaputradewa, kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran hingga akhirnya kerajaan besar tersebut runtuh karena beberapa penyebab yang tidak bisa dihindari. Lokasi tepat Kerajaan ini hingga saat ini masih menjadi perdebatan.

Namun ada beberapa sejarawan yang meyakini lokasi Sriwijaya diduga terletak di Palembang, Sumatera. Namun menurut Van Bemmelen dalam De Geologische Geschiedenis, Sriwijaya dikatakan terletak di Jambi sekitar tepi teluk serta kota Palembang.

Para sejarawan menduga, kerajaan ini berfokus pada sektor perdagangan laut di daerah Selat Malaka dan Selat Sunda. Munoz dalam Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula (2006), mengungkapkan, kekuasaan Sriwijaya meliputi Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Armada maritimnya terkenal kuat dan wilayah kekuasaan yang sangat luas. Kerajaan Sriwijaya juga merupakan pusat kebudayaan, peradaban, dan ilmu pengetahuan agama Buddha. Para biksu dari berbagai penjuru datang dan tinggal di kerajaan ini dalam waktu yang lama untuk mempelajari ajaran Buddha.

Terkenalnya Sriwijaya sebagai pusat pembelajaran ajaran Buddha tidak lepas dari peran Dharmakirti. Ia adalah biksu tertinggi di Kerajaan Sriwijaya yang memiliki pengetahuan luas tentang ajaran Buddha. Bahkan, Dharmakirti pernah menyusun kritik terhadap isi kitab Abhisamayalamkara.

Terus mengalami kemunduran sejak meninggalnya Raja Balaputradewa, Puncak kemunduran dari kerajaan Sriwijaya terjadi pada abad ke-13 masehi. Dimana pada abad ke-13 masehi tersebut kerajaan Sriwijaya diserang dan dihancurkan oleh Kerajaan Majapahit.

3 dari 4 halaman

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya

1. Raja yang Tidak Dapat Memimpin Dengan Baik

Penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya yang pertama adalah karena setelah Raja Balaputradewa tidak ada raja lain yang mampu memimpin dengan baik. Setelah kejadian wafatnya Raja Balaputradewa pada tahun 835 M, Kerajaan Sriwijaya hampir tidak menemukan lagi sosok raja yang mampu memimpin kerajaan tersebut dengan adil dan juga bijaksana.

Penyebab ini secara perlahan-lahan menyebabkan turunnya kepercayaan dari masyarakat terhadap suatu kepemimpinan raja yang saat itu berkuasa, ditambah lagi adanya faktor atau kejadian lain seperti serangan dari kerajaan lain serta terjadi suatu pemberontakan menyebabkan Kerajaan Sriwijaya semakin terpuruk.

 

2. Jauhnya Letak Kota Palembang dari Lautan

Selain karena faktor internal kerajaan, faktor letak kota palembang yang semakin menjauh dari laut juag menjadi penyebab berikutnya. Adanya proses pengendapan lumpur yang terjadi di muara sungai musi, menyebabkan proses pendangkalan dasar sungai pada sungai musi semakin cepat.

Sungai musi yang dangkal menyebabkan kapal-kapal dagang yang beraktifitas tidak bisa lagi singgah untuk melakukan transaksi ataupun kegiatan perdagangan di pusat kota. Hal ini membuat pendapatan dari Kerajaan Sriwijaya menjadi sangat menurun.

Padahal pendapatan dari pajak pedagang yang bertransaksi di pusat kota merupakan sumber pendapatan paling besar bagi kerajaan sriwijaya, dimana dana tersebut digunakan untuk menjalankan roda pemerintahan pada saat itu.

 

3. Kurangnya Aktivitas Perdagangan

Pebabkan runtuhnya kerajaan sriwijaya yang selanjutnya adalah karena kurangnya aktivitas kapal dagang yang singgah sehingga membuat perekonomian kerajaan kian menurun dan membuat kesejahteraan masyarakat juga kian terpuruk yang mempengaruhi hampir semua sektor kerajaan.

Hal ini disebabkan oleh semakin jauhnya kota palembang dari posisi laut yang menyebabkan daerah tersebut menjadi tidak strategis lagi, karena hal tersebut kapal-kapal dagang lebih tertarik untuk singgah di tempat yang lain.

Hal ini sangat berdampak bagi runtuhnya kerajaan sriwijaya, dimana karena adanya faktor ini kegiatan perdagangan berkurang serta pendapatan kerajaan dari hasil pajak menjadi turun ataupun berkurang.

 

4. Sektor Militer Melemah

Penyebab runtuhnya kerajaan sriwijaya yang berikutnya adalah karena melemahnya kekuatan kerajaan Sriwijaya di sektor militer, lemahnya sektor militer ini diakibatkan karena adanya konflik faktor internal dalam kerajaan Sriwijaya.

Melemahnya kekuatan militer ini membuat banyak wilayah yang telah ditaklukan, satu persatu mulai melepaskan diri. Melemahnya militer kerajaan juga membuat kerajaan lain berani untuk menyerang Kerajaan Sriwijaya hingga membuat mereka semakin melemah.

4 dari 4 halaman

Penyebab Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya

5. Banyak Wilayah Kekuasaan Melepaskan Diri

Banyaknya wilayah kekuasaan yang melepaskan diri menjadi penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya yang selanjutnya. Selain karena melemahnya militer, faktor lainnya adalah banyaknya wilayah kekuasaan dari kerajaan sriwijaya yang melepaskan diri akibat dari lemahnya perekonomian yang disebabkan oleh menipisnya pendapatan dari pajak serta kurang baiknya pemimpin dari kerajaan sriwijaya.

Selain itu kekuatan militer serta kontrol dari kerajaan sangatlah lemah sehingga wilayah-wilayah yang pada asalnya merupakan taklukan Kerajaan Sriwijaya bergerak dan menjadi kerajaan sendiri. Salah satu kerajaan dari salah satu wilayah Kerajaan Sriwijaya yang melepaskan diri yaitu Jambi, Klantan, Pahang serta Sunda.

Hal ini membuat keadaan ekonomi dari kerajaan sriwijaya menjadi semakin parah, dimana biasanya kerajaan-kerajaan tersebut memberikan setoran pajak, setelah melepaskan diri setoran pajak tersebut tidak didapatkan lagi oleh Kerajaan Sriwijaya.

 

6. Pesatnya Perkembangan Agama Islam

Penyebab runtuhnya Kerajaan Sriwijaya yang selanjutnya adalah karena pesatnya perkembangan agama islam. Pesatnya perkembangan agama Islam slam terjadi di abad 12 M, di mana saat itu pengaruh islam semakin lama semakin berkembang di nusantara.

Pada abad 12 M tersebut juga terdapat kerajaan bercorak islam seperti Kerajaan Aceh, Samudra Pasai dan Malaka. Kerajaan-kerajaan tersebut sudah mulai menguasai sebagian wilayah dari kerajaan sriwijaya. Hal inilah yang semakin membuat kerajaan sriwijaya semakin tak berdaya hingga akhirnya runtuh.

 

7. Adanya Serangan dari Kerajaan Lain

Penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya yang terakhir adalah karena adanya serangan serangan dari kerajaan lain yang berada di sekitar kerajaan sriwijaya itu sendiri. Salah satu kerajaan yang menyerang kerajaan sriwijaya terjadi pada tahun 992 M yaitu dari kerajaan medang dan banyak lagi serangan lainnya.

Puncaknya adalah pada tahun 1377 M, yaitu saat adanya serangan dan pendudukan yang dilakukan oleh Kerajaan Majapahit atas seluruh wilayah Kerajaan Sriwijaya, dimana serangan yang saat itu dipimpin oleh Adityawarman dilakukan atas perintah dari Gadjah Mada dalam upaya untuk mewujudkan kesatuan dari nusantara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.